Oleh : Ana karsiani
Ibu adalah sosok yang paling dirindukan dalam setiap langkahnya.Tanpa ibu, dunia seakaan hampa dan mati rasa. Begitu juga dengan doa dan motivasi yang diberikan ibu merupakan sebuah potret alam tentang keagungan hati seorang ibu. Melalui doa yang setiap hari dipanjatkan pada Sang Khalik merupakan sebuah gambaran bahwa ibu tidak akan pernah melupakan anaknya meskipun hanya sekejap. Selain itu, motivasi yang diberikan ibu juga merupakan hal terindah yang kedua sebagai penggugah semangat untuk sekedar menentramkan hati atau hal lain yang lebih berarti.
Alunan doa yang setiap hari keluar dari mulut sorang ibu, bukanlah sebuah hal yang dapat disepelekan begitu saja. Hal ini disebabkan oleh doa wanita (ibu) lebih makbul daripada lelaki (ayah) karena sifat penyayang yang dimiliki ibu lebih kuat daripada ayah dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.
Doa sekecil apapun dari seorang ibu yang selalu menyayangi anaknya dapat menjadi modal utama kebahagian hidup anaknya di dunia dan akhirat. Berbekal sebuah doa yang tulus dan ikhlas dari ibu, kesuksesan di dunia maupun akhirat bisa diraih seorang anak dengan mudah asalkan doa tersebut adalah doa yang terbaik untuk anaknya. Dari sekelumit fakta disekitar kita tidak ada seorang ibu yang mau mendoakan keburukan bagi anaknya,
Meskipun kenakalannya melampaui batas kewajaran, namun hal itu hanya dijadikan sebagai hiasan hidup bagi seorang ibu tanpa mempermasalahkannya dikemudian hari.
Begitu besar kekuatan doa dari ibu, hingga terkadang kita sebagai seorang anak belum begitu menyadari hal itu. Salah satu faktor yang menyebabkan kita belum menyadari kekuatan doa dari ibu adalah ego yang kita miliki. Selama ini ego telah mengalahkan hati nurani seorang anak untuk sejenak menengok hal tersebut. Alasannya adalah karena terkadang anak berfikir bahwa keberhasilan yang ia dapat murni karena kerja kerasnya, ia lupa bahwa orang tua juga membantu kerja kerasnya melalui doa. Sungguh tiada berarti apapun usaha yang kita lakukan untuk dunia dan akhirat bila doa seorang ibu tidak menyertai kita sebagai seorang anak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H