Mohon tunggu...
PROFESIONAL BUSINESS
PROFESIONAL BUSINESS Mohon Tunggu... Editor - Bisnis adalah sebuah proses, sehingga untuk mencapainya perlu satu strategi yang jelas.

For more info, visit https://www.ptnas.id

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi Memenangkan Bisnis dengan Mengoptimalkan Analisa Data

2 September 2020   11:46 Diperbarui: 10 September 2020   20:16 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara bisnis adalah bicara soal bagaimana mengoptimalkan sebuah strategi. Dimana strategi yang akan dijalankan sebaiknya adalah strategi yang mampu mengoptimalkan kondisi yang ada bukan sebaliknya. Itulah mengapa, ketika Era New Normal mulai ditetapkan oleh Pemerintah, satu hal yang harus menjadi perhatian para pelaku bisnis adalah mencoba mengubah strategi bisnis yang ada agar tetap survive.

Era New Normal, sesuai perspektif bisnis adalah sebuah kondisi dimana berlakunya tatanan baru dalam beradaptasi dengan kondisi Covid-19 yang ada.  Tidak mudah memang melakukan adaptasi, ketika hampir semua indikasi ekonomi sedang mengalami tren penurunan. Sebut saja dari beberapa kondisi yang ada seperti di sampaikan oleh pengamat bahwa hingga 2Q20 Indeks Kepercayaan Konsumen menunjukkan tren yang menurun sekitar -33,7% yoy hingga akhir Juni 2020. 

Penjualan mobil juga mengalami tren penurunan yang cukup dalam hingga -70,4% yoy dari 2Q19 yang masih tercatat di angka -10,7% yoy. Begitu pula dengan kondisi yang terjadi pada sektor penjualan sepeda motor ikut mengalami penurunan hingga -79,7% yoy dari 2Q19 yang masih berada di angka  -0,01% yoy.

Penurunan bukan saja terjadi pada industri otomotif.  Pada industri semen pun mengalami penurunan. Industri yang sangat berpengaruh pada sektor konstruksi hingga memasuki 2Q20 belum juga menunjukan angka pertumbuhan yang positif. Posisi penjualan semen hingga 2Q20 mengalami penurunan dari -7,1% yoy pada 2Q19 menjadi -20,4% yoy pada 2Q20. Terjadinya tren penurunan juga di alami oleh sektor konsumsi Pemerintah, dari 8,2% yoy pada 2Q19 turun menjadi -1,55% yoy pada 2Q20.

Dari beberapa kondisi diatas, kita bisa melihat bahwa saat ini memang bagi pelaku bisnis kondisinya cukup memprihatinkan. Dimana beberapa kondisi ekonomi sedang mengalami penurunan. Sehingga perlu adanya strategi jitu bagi para pelaku bisnis agar memburuknya ekonomi makro Indonesia tidak terlalu berdampak pada kondisi bisnis perusahaan.

STRATEGI BISNIS MENGGUNAKAN DATA HASIL ANALISA RESEARCH YANG TERSTRUKTUR

Bisnis adalah bisnis, semua hal bisa terjadi dalam kurun waktu yang tidak kita duga sebelumnya. Namun satu hal yang harus kita ingat bahwa dalam kondisi apapun, sebuah bisnis seyogyanya di jalankan dengan berpedoman pada data dan analisa yang tepat. Karena tanpa adanya dasar yang menguatkan sebuah strategi, mustahil kebijakan yang diambil oleh perusahaan akan bisa mengubah kondisi yang semula negatif menjadi positif.

Konsep kerangka berpikir seperti itulah yang coba dikembangkan oleh NAS Consulting & Research. Sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pemberian jasa seperti: business advisory, assessment, & consultancy, market research, dan people development. Dimana terkait keinginannya untuk bisa memberikan kontribusi positif bagi pelaku bisnis maka perusahaan menawarkan layanan untuk membuat atau mereview strategi bisnis menggunakan data hasil analisa research.

Ada dua pendekatan yang biasanya diberikan oleh NAS ketika membantu perusahaan dalam melakukan pemetaan masalah terkait penentuan strategi bisnis di Era New Normal. Pertama adalah pendekatan research yang berdasarkan data kualitatif yang cocok untuk Business-to-Business (B2B) dan kedua adalah pendekatan research yang didasarkan data kuantitatif yang cocok untuk Business-to-Consumer (B2C).

Sumber: Hammersley
Sumber: Hammersley
Bagi pelaku bisnis, dengan adanya data yang dihasilkan dari kedua research tersebut jelas memberikan satu perspektif bisnis yang nyata.  Karena kedua metode research tersebut secara nyata memang mampu menggali masalah atau kebutuhan yang ada menjadi lebih jelas.  Ambil contoh research berdasarkan data kualitatif, dengan menggunakan metode: in-depth interview (IDI) atau focus group discussions (FGD). 

Analisa data yang bisa didapat oleh perusahaan, diantaranya: (1) Lebih memahami kesulitan yang mungkin dihadapi oleh pelanggan. (2) Mengetahui apa saja permasalahan yang sebenarnya dihadapi oleh perusahaan ataupun pelanggan. (3) Menentukan apakah ada perubahan daya beli ataupun jumlah pelanggan di kala Era New Normal. Sehingga pada akhirnya perusahaan bisa melakukan analisa dan mencari alternatif solusi dari masalah yang ada.

CASE STUDY INDUSTRI MUSIK YANG DI KAITKAN DENGAN APLIKASI STREAMING

Contoh berikut ini adalah bagaimana kita bisa menarik satu kesimpulan dari kondisi yang ada berdasarkan data analisa kuantitatif.  Dari hasil survey yang dilakukan, ternyata beberapa hal menarik yang bisa diambil, sebagai berikut: (1) Orang memilih musik tertentu, salah satunya didasarkan pada suasana hatinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun