Mohon tunggu...
A.A Ketut Jelantik
A.A Ketut Jelantik Mohon Tunggu... Penulis - Pengawas Sekolah

Pernah bekerja sebagai wartawan di Kelompok Media Bali Post, menulis artikel di sejumlah media cetak baik lokal maupun Nasional, Redaktur Buletin Gita Mandala Karya Utama yang diterbitkan APSI Bali, Menulis Buku-buku Manajamen Pendidikan, Editor Jurnal APSI Bali, dan hingga saat ini masih ditugaskan sebagai Pengawas Sekolah Jenjang SMP di Kabupaten Bangli-Bali serta Fasilitator Sekolah Penggerak angkatan 3

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru Riang, Murid Senang, Pembelajaran Menyenangkan

10 April 2024   15:29 Diperbarui: 11 April 2024   17:10 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian siswa lainnya mungkin melakukan simulasi untuk memperkuat kostruk baru yang sedang dipelajari. Dan dalam ruang yang sama, siswa baik dalam kelompok kecil maupun besar terlibat diskusi hangat tentang projek yang ditugaskan, atau dalam menyusun materi presentasi. Kualitas pembelajaran yang baik juga ditandai dengan keikhlasan guru untuk mewakafkan dirinya sebagai fasilitator bagi seluruh siswa. 

Guru fokus dengan pertanyaan pemantik, dalam rangka menumbuhkan sikap kritis siswanya. Guru akan menghindarkan diri dari sikap hegemonik penguasa di kelas dengan memposisikan diri sebagai  satu-satunya sumber belajar di kelas. Suasana belajar di kelas benar-benar akan menjadi herbarium pengembangan budaya berpikir kritis dalam konsep high order thingking Skills ( HOTs)

Tentu bukan perkara gampang untuk mampu menciptakan kondisi seperti diuraikan tersebut. Heterogenitas siswa baik dari segi kemampuan, bakat minat maupun latar belakang tentunya menjadi permasalahan tersendiri. 

Oleh sebab itulah maka salah satu kiat atau strategi yang bisa dilakukan guru adalah melalui kemampuannya untuk mengembangkan dan memilih materi esensial. 

Materi yang bukan saja penting bagi upaya peningkatan kompetensi siswa, namun juga dalam rangka pengembangan konstruk baru yang memberikan manfaat bagi siswa baik dalam kerangka menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari maupun untuk menjawab masalah konterporer yang sedang terjadi.

Selanjutnya, untuk mampu menciptakan pembelajaran yang efektif dan bermakna maka seorang guru harus melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang dilakukan. Refleksi dilakukan melalui asesmen atau penilaian formatif yang telah terencana dengan baik. 

Apapun bentuk dan jenis  penilaian formatif yang dilakukan guru sepenuhnya digunakan sebagai bahan untuk merefleksi apakah pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran dan sekaligus telah memenuhi hak siswa. 

Dalam kontek penilaian formatif yang ditujukan sebagai bahan refleksi, maka penilaian sumatif dalam pembelajaran efektif bukan hanya sekedar tumpukan portofolio siswa. Namun lebih dari itu, tumpukan portofolio tersebut menjadi rujukan atau referensi bagi guru untuk melaksanakan pengayaan dan remedial. 

Siswa yang dinilai belum mencapai target sesuai dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran diberikan remedial sesuai dengan situasi, kondisi serta ketersesuian sarana yang dimiliki. Sedangkan yang telah mencapai target diberikan pengayaan dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan siswa.

Penggunaan media ajar maupun sumber belajar yang beragam sangat penting bagi seorang guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan bermakna. Media belajar bukan saja akan mampu mendekatkan siswa dengan konsep teoritik materi yang sedang dipelajari, namun juga akan menjadi daya tarik tersendiri. 

Sebab ada kecenderungan jika siswa lebih tertarik atau tertantang untuk belajar sesuatu jika secara visual mengetahui apa yang dipelajari. Digitalisasi tehnologi pembelajaran memudahkan guru untuk menemukan berbagai bentuk media pembelajaran secara digital. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun