Mohon tunggu...
A.A Ketut Jelantik
A.A Ketut Jelantik Mohon Tunggu... Penulis - Pengawas Sekolah

Pernah bekerja sebagai wartawan di Kelompok Media Bali Post, menulis artikel di sejumlah media cetak baik lokal maupun Nasional, Redaktur Buletin Gita Mandala Karya Utama yang diterbitkan APSI Bali, Menulis Buku-buku Manajamen Pendidikan, Editor Jurnal APSI Bali, dan hingga saat ini masih ditugaskan sebagai Pengawas Sekolah Jenjang SMP di Kabupaten Bangli-Bali serta Fasilitator Sekolah Penggerak angkatan 3

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Gerbang Indah Bisa" Herbarium Pengembangan Inovasi Daerah Bangli

21 Januari 2023   11:36 Diperbarui: 21 Januari 2023   11:47 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket. Photo: Bangli Penghasil Jeruk Siem, Penanganan Paska Panen  Memerlukan Inovasi Pengolahan agar lebih menguntungkan petani ( jelantik)

Perubahan paradigmatik yang terjadi telah mengubah seluruh tatatan kehidupan manusia. Hal-hal yang sebelumnya dianggap ajeg kini berubah. Lanskape kehidupan manusia, komunitas masyarakat hingga institusi atau kelembagaan pun berubah dengan sangat cepat. Temuan bidang sains dan tehnologi berkembang dengan sangat cepat dan masiv. Akibatnya, pengusangan berlangsung dengan cepat dan dramatis. 

Manusia seakan berlari tunggang langgang untuk mampu mengejar ketertinggalannya. Program Gerakan Bangkit Inovasi Daerah Bangli Bisa ( Gerbang Indah Bisa) yang digagas Bupati Bangli-Bali, tampaknya juga lahir sebagai konsekwensi logis perubahan paradigmatic tersebut. Bangli sepertinya ingin berperan lebih dalam fenomena era disrupsi tersebut.

Sebagaimana instruksi Bupati Bangli Nomor 1 tahun 2023 landasan yuridis yang melatar belakangi program "Gerbang Indah Bisa" adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2017 tentang Inovasi Daerah. Sebagaimana diketahui, dalam penjelasan umum Peraturan Pemerintah ini disebutkan bahwa inovasi daerah merupakan semua bentuk pembaharuan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam hal penyelenggaraan pemerintah daerah. 

Bentuk inovasi mencakup tata kelola Pemerintah Daerah, inovasi pelayanan publik dan atau inovasi lainnya sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya. Selain bertujuan untuk meningkatkan kinerja perangkat daerah, tujuan lain dari program "Gerbang Indah Bisa" yang sangat menarik adalah adanya keinginan warga Bangli untuk mampu berkompetisi ( berdaya saing ) tentunya dalam berbagai dimensi dan bidang dengan cakupan baik lokal, nasional bahkan Internasional melalui tagline Bangli jengah, Bangli bangkit, Bangli pasti bisa menuju Bangli Era Baru.

Program "Gerbang Indah Bisa" selain merupakan salah satu alternative jawaban masyarakat Bangli melalui Bupati Bangli untuk mengantisipasi derasnya perkembangan sains dan tehnologi di era disrupsi ini.  Baik langsung maupun tidak langsung program ini juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menumbuhkembangkan budaya inovatif sesuai dengan kapasitas dan kapabelitasnya. Harapan akhirnya adalah dalam rangka peningkatan kualitas hidup dan kehidupan warga Bangli. Pendek kata, Program "Gerbang Indah Bisa " diharapkan menjadi herbarium ladang persemaian bagi tumbuhnya bibit-bibit jiwa inovatif seluruh lapisan masyarakat Bangli.

Inovasi dalam program " Gerbang Indah Bisa" memiliki perspektif yang sangat luas yang mencakup berbagai dimensi, indikator maupun problematika. Inovasi bukan bermakna sempit sebagaimana yang selama ini ada di benak masyarakat awam. Inovasi dalam program ini berkaitan dengan perspektif pembaharuan dalam berbagai bidang sesuai dengan kondisi demografis, geografis, sosiologis  Bangli. 

Dengan selalu berpedoman pada prinsip- prinsip yakni (a) peningkatan efesiensi, (b) perbaikan efektivitas, (c) perbaikan kualitas pelayanan (d) tidak menimbulkan konflik kepentingan, (e) berorientasi pada kepentingan umum, (f) dilakukan secara terbuka, (g) memenuhi nilai kepatutan,( h) hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. 

Jika melihat prinsip pelaksanaan inovasi tersebut, maka sesungguhnya banyak hal yang bisa digarap dan dapat dijadikan sebagai "ladang" inovasi di Kabupaten Bangli. Ya, Bangli sangat kaya dengan potensi sumber daya alam, maupun sosial budaya lainya. Kekayaan terseebut bukan saja membutuhkan preservasi, konservasi namun juga upaya-upaya sistematis untuk revitalisasi atau pengembangan sehingga memberikan dampak sosial ekonomis yang lebih baik bagi warganya.

Dalam bidang sumber daya alam misalnya. Bangli dengan potensi pertanian, perkebunan maupun pariwisata sangat membutuhkan inovasi baru baik dalam pengembangan tehnologi budidaya maupun pengolahan hasil paska panen. Jamak diketahui saat panen raya jeruk misalnya, produksi jeruk yang berlimpah menyebabkan harga di pasaran 'nyungsep" ke titik terendah. Kondisi ini menyebabkan bukan saja kerugian pada petani jeruk, namun juga memberikan dampak psikologis bagi petani. 

Semangat dan motivasi mereka untuk membudidayakan tanaman jeruk sesuai dengan prinsip agribisnis akan memudar. Dan bahkan yang paling tragis, mereka membabat tanaman jeruk dan menggantikan dengan tanaman lainya yang nasibnya bisa jadi sama dengan buah jeruk ketika terjadi over produksi. Melalui program "Gerbang Indah Bisa " masyarakat Bangli- praktisi, akademisi, tehnokrasi- ditantang untuk mampu memecahkan problematika tersebut melalui karya inovasi dan kreasi. 

Dalam pengembangan sumber daya manusia misalnya, maka problematika peningkatan kompetensi, keterampilan, maupun pendidikan masih menjadi area penuh tantangan yang bisa dijadikan "medan" inovasi. 

Upaya-upaya komprehensif dan pragmatis untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan layanan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan di Bangli masih membutuhkan sentuhan inovasi baru. Bisa jadi areal ini menjadi medannya Dinas Pendidikan pengawas sekolah, kepala sekolah maupun oleh guru untuk berinovasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun