Mohon tunggu...
Anak Lestari
Anak Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tidak ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Radiasi Pengion pada Tanaman: Pengaruh, Mekanisme Pertahanan, dan Dampaknya terhadap Evolusi

11 November 2024   04:39 Diperbarui: 11 November 2024   04:58 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Penulis original artikel: Gustavo Turqueto Duarte , Polina Yu. Volkova, Fabricio Fiengo Perez, and Nele Horemans

       Radiasi pengion, atau Ionizing Radiation (IR), umumnya dilihat sebagai sesuatu yang berbahaya karena efek langsungnya pada organisme hidup, seperti manusia. Namun, IR memiliki efek yang jauh lebih luas dan kompleks, terutama dalam lingkungan alami. Selain menjadi potensi bahaya, IR berperan penting dalam proses yang melibatkan pembentukan molekul organik dan menciptakan kondisi planet yang dapat dihuni. IR juga berperan sebagai faktor stres yang memengaruhi evolusi dan adaptasi ekosistem, termasuk tanaman.

Sumber-Sumber Radiasi Pengion

           Radiasi pengion secara alami bersumber dari dua hal yaitu sinar kosmik dan unsur radioaktif di kerak Bumi. Sinar kosmik yang berasal dari matahari atau galaksi adalah partikel subatomik dengan kecepatan tinggi, termasuk proton dan partikel alfa. Ketika partikel ini mencapai atmosfer Bumi, mereka berinteraksi dengan unsur gas, menghasilkan isotop radioaktif yang masuk ke ekosistem kita. Selain itu, di tanah dan lautan, radionuklida yang bersifat alami terbentuk melalui peluruhan radioaktif. Beberapa di antaranya, seperti radium dan thorium, memiliki waktu paruh sangat panjang sehingga dapat terus memberikan paparan radiasi bagi ekosistem di sekitarnya. Di area ventilasi hidrotermal laut dalam, radionuklida ini dihasilkan dari magma dan dapat menyebabkan tingkat radioaktivitas tinggi pada komunitas laut setempat.

Sumber Radiasi Pengion Akibat Aktivitas Manusia

            Seiring dengan perkembangan teknologi, manusia menghasilkan radionuklida buatan, terutama dalam bidang nuklir, kedokteran, dan energi. Radioaktivitas ini dimanfaatkan, misalnya, dalam terapi radiasi di bidang medis atau dalam pembangkit listrik tenaga nuklir yang dianggap sebagai alternatif ramah lingkungan karena menghasilkan emisi karbon rendah. Di bidang pertanian, IR juga digunakan sebagai agen mutagen untuk mempercepat pemuliaan tanaman, memperpanjang kesegaran buah dan sayuran, serta sebagai sterilisasi makanan. Namun, risiko dari penggunaan radionuklida ini cukup tinggi, terutama ketika terjadi kebocoran radiasi. Kebocoran dapat mencemari tanah dan air secara jangka panjang serta berisiko menimbulkan efek buruk pada biota, termasuk tanaman. Kecelakaan nuklir besar di masa lalu, seperti yang terjadi di Chernobyl dan Fukushima, adalah contoh nyata yang memperlihatkan betapa luasnya efek jangka panjang radiasi yang tidak terkendali terhadap ekosistem.

Dampak Radiasi Pengion pada Tanaman

          Tanaman, seperti organisme lainnya, memiliki rentang toleransi terhadap IR. Paparan radiasi dapat mempengaruhi tanaman secara langsung maupun tidak langsung. Ketika IR mengenai sel tanaman, energi yang dihasilkan mampu memecah rantai DNA, menyebabkan kerusakan yang sangat serius. Bahkan pada tingkat sel, radiasi dapat mempengaruhi struktur dan fungsi organel penting seperti mitokondria dan kloroplas, yang berperan dalam proses fotosintesis dan energi seluler. Jika kerusakan terjadi pada tingkat DNA, tanaman bisa mengalami mutasi atau bahkan kematian sel. Selain itu, paparan IR juga menghasilkan spesies oksigen reaktif (Reactive Oxygen Species, atau ROS) dalam sel tanaman.

             ROS dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada protein dan DNA, yang pada gilirannya dapat mengganggu fungsi sel secara keseluruhan. Akumulasi ROS ini memicu stres oksidatif yang dapat mengakibatkan kematian sel atau, pada tingkat yang lebih besar, menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh atau berproduksi dengan baik.

Sistem Pertahanan Tanaman terhadap Radiasi Pengion

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun