Mohon tunggu...
Ana Ike Indrawati
Ana Ike Indrawati Mohon Tunggu... Freelancer - A full time mom, a part time blogger

Seorang ibu yang senang menulis dan bercerita

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Lika-liku Peran Dokter dalam Menangani Penyakit Kusta di Masa Pandemi

1 November 2021   12:34 Diperbarui: 1 November 2021   13:06 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri

"Berdasarkan data dari Kemenkes, bahwa di Indonesia ada beberapa kabupaten yang belum mencapai eliminasi. Contohnya ada 110 kota/kabupaten yang belum mencapai eliminasi. Jadi meskipun sebenarnya di propinsinya sendiri sudah tereliminasi, tapi menurut catatan kota/kabupaten masih belum. Meskipun ada propinsi yang memang sama sekali belum terliminasi seperi Papua, Maluku, Sulawesi Utara, itu belum tereliminasi di tingkat propinsi," terangnya.

Sedangkan untuk Aceh, Jambi, Jawa Barat juga masih ada beberapa kabupatennya yang masih terdapat sebaran pasien kusta.

Biasanya faktor seperti sosial ekonomi, minimnya prilaku hidup sehat/bersih, sanitasi rumah yang kurang memadai, kepadatan penduduk adalah beberapa penyebab tingginya kasus kusta di suatu daerah. Dan biasanya penduduk di kota/kabupaten dengan penderita kusta, akan lebih rentan tertular yang mengakibatkan semakin meningkatnya pasien kusta di daerah tersebut.

Hanya saja pencatatan pasien kusta ini juga belum berjalan dengan optimal. Hal ini lah yang menuntut faskes terutama di daerah-daerah untuk melakukan pelacakan jika ada pasien kusta yang dengan sukarela datang ke faskes/puskesmas terdekat. Harapannya dengan pendataan yang baik, maka penanganannya pun dapat lebih maksimal sehingga harapan Indonesia Bebas Kusta juga bisa segera terwujud.

Karena itulah, meski rasio dokter juga masih belum seimbang dengan kebutuhan di lapangan, dr. Udeng berharap pelayanan pada pasien kusta tetap dijalankan dengan maksimal demi menekan munculnya penderita baru yang tentu saja bisa berdampak pada semakin mundurnya realisasi eliminasi kusta di Indonesia.

Ada beberapa rekomendasi yang diberikan oleh dr. Udeng terkait dengan hal ini yaitu: melakukan prioritas distribusi nakes dan memilih daerah mana saja yang harus diprioritaskan, adanya peningkatan materi kusta terutama pada masa perkuliahan mahasiswa kedokteran, adanya pelatihan langsung bagaimana menangani pasien dengan penyakit kusta secara berkala.

Dengan demikian diharapkan, akan makin banyak dokter atau tenaga kesehatan yang paham dan mau menyebarkan informasi mengenai penyakit kusta kepada masyarakat dan lingkungan.

Harapan Indonesia Bebas Kusta

Sebagai salah satu negara yang masih memiliki catatan penderita kusta, tentu saja hal ini membuat pemerintah, Kemenkes, nakes, sampai banyak pihak yang berupaya sekuat tenaga berusaha agar secepatnya Indonesia Bebas Kusta.

Berbagai upaya serta penyuluhan selalu diberikan terutama kepada masyarakat umum untuk menerapkan gaya hidup bersih dan sehat demi menekan munculnya penyakit kusta.

Salah satu lembaga yang sangat aktif dan fokus pada isu kusta ini adalah NLR (Netherland Leprosy Relief). NLR merupakan pelopor dalam mempercepat dunia tanpa kusta dan menciptakan lingkungan yang inklusif bagi penyandang disabilitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun