Mohon tunggu...
Nur Hasanah
Nur Hasanah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Thagut'' Kah Pancasila? Pendapat dari Berbagai Kalangan

11 Desember 2017   22:17 Diperbarui: 18 Desember 2017   09:05 2732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh: Nur Hasanah

Akhir-akhir ini terdapat kelompok yang menganggap bahwa pancasila itu thagut, benar kah?, mereka menganggap jika menggunakan hukum selain Al-Qur'an dan Hadist itu termasuk syirik. Apakah harus Khalifah?, atau harus sama persis seperti zaman Rasul?, atau bagaimana, sedangkan zaman semakin berkembang, membuat masyarakat awan bingung. Sebenarnya makna thagut itu seperti apa dan bagaimana?. Dan apa yang terkandung dalam sila-sila Panca

 Thagut kah Pancasila?, Pendapat dari Berbagai Kalangan

Dalam artikel "Siapa Thagut" tulisan dr. Adika M makna thagut berasal dari kata (طَغَى) yaitu melampau batas, dari segi terminologi menurut Qayyim rahimatullah, thagut merupakan sesuatu yang menyebabkan seseorang melampaui batas, baik dari sesuatu yang diibadahi, diikuti, dan ditaati. Dalam al-Qur'an surah an-Nahl : 36 thagut dilarang,

36. dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginyi. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).

Terdapat banyak macam thagut salah satunya berhukum dengan hukum selain Allah. Banyak masyarakat memaknainya dengan kepemimpinan harus dalam bentuk khalifah dan pancasila termasuk thagut. Dengan menggunakan dalil al-Qur'an surah al-Maidah: 44, 45, dan 47 yang diambil dari kalimat-kalimat terakhir pada setiapa ayat.

44. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.

45. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.

47. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.

Dari ayat-ayat diatas dapat disimpulkan bahwa yang memutuskan perkara atau berhukum tidak dengan hukum Allah maka kafir, zalim, dan fasik, namun apakah pancasila termasuk thagut?

Pancasila merupakan dasar negara yang disusun dari hasil perumusan bersama oleh pejuang-pejuang kemerdekaan Indonesia, sila-sila pancasila digali berdasarkan nilai-nilai kehidupan rakyat Indonesia, sehingga dapat mencapai tujuan bersama yaitu adil dan makmur, walaupun di Indonesia terdapat berbagai ragam agama, budaya, dan suku di Indonesia. Dalam kajian pagi yang diampu oleh Kyai Muhaimin pengasuh pondok Pesnatren Nurul Ummahat beliau menyatakan bahwa "pancasila memiliki nilai-nilai islam".

Beliau juga menjelaskan bahwa hukum itu berkembang dan bersifat dinamis, jika hukum mati dan potong tangan digunakan, termasuk kejam dan islam akan kehilangan rahmatan lil’alamin. Sebuah kasus dapat dihukumi dengan hukum adab yang lebih positif. Dan yang paling penting yaitu percaya pada sunatullah dan tidak mudah menuduh kafir.

Dijelaskan juga oleh Dr. H Syamsul Hidayat, M A, Dosen FAI-UMS Surakarta, dalam situs tabliqh.or.id yang memaparkan keselarasan antara sila-sila dalam Pancasila dengan ajaran islam.

Sila pertama: Ketuhanan yang Maha Esa

Ketuhanan merupakan prinsip semua agama, termasuk islam. Yang dalam islam dikenal dengan konsep tauhid. Dalam islam tauhid harus diyakini secara kaffah (totalitas), sehingga tauhid tidak hanya sebuah pengakuan saja tetapi juga harus dibuktikan dengan tindakan nyata yaitu menjalankan kewajiban-kewajiban agama.

Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Kemanusian yang adil dan beradab merupakan ajaran semua agama tak terkecuali agama islam, prinsip tersebut merupakan manifestasi dan pengalaman dari ajaran tahuid, seseorang yang muwwahidun (orang yang bertahuid) wajib memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi dan bersikap adil serta beradab.

Sila ketiga: Persatuan Indonesia

Dalam islam terdapat ajaran untuk saling bersatu dengan kepemimpinan yang kokoh dengan tujuan mengajak dalam kebaikam, amar ma'ruf nahi mungkar.

Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Sila keempat ini merupakan serapan dari nilai-nilai islam yang mengajarkan kepemimpinan yang adil, dan mempertahankan kemaslahatan rakyatnya serta menjalakan kepemimpinan melalui musyawarah dan mufakat.

Sila kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia 

Yaitu pengelolaan negara dengan prinsip keadilan sosial yang meliputi keadilan hukum, keadilan ekonomi, dan keadilan-keadilan yang lain, yang diikuti yang bertujuan kesejahteraan rakyat, yang menjadi pedoman setian agama, termasuk agama islam.

Dari situ dapat diartikan bahwa menggunakan hukum Allah tidak harus dengan Khalifah, Khalifah hanya sebuah sistem kepemimpinan. Apakah di Indonesia harus bersistem kekhalifahan sedangkan di Indonesia ini tidak hanya terdapat satu agama melaikan banyak agama dan kepercayaan.

Pancasila memiliki nilai-nilai spirit islam seperti yang dijelaskan oleh Lismanto, S.H.I, seorang penulis Alumnus UIN Walisongo Semarang, tokoh muda pembaharu islam yang dalam artikel Islam dan Pancasila dalam Menjamin Kebebasan Beragama. Yang menjelaskan bahwa pancasila bisa dikatakan "Piagam Madinah"nya bangsa Indonesia, gagasan untuk hidup berdampingan secara rukun dan damai ditengah keberagaman suku, budaya, agama, maupun ras.

Dalam al-ur'an surah Hujurat: 13

13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

Menurut Lismanto kata "menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku" merupakan bentuk realitas kehidupan plural yang telah direstui Allah Swt.

Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pancasila bukan termasuk thagut, pancasila memiki kandungan nilai-nilai islam yang sama sekali tidak termasuk dalam pelanggaran hukum islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun