Mohon tunggu...
Ana Faradila
Ana Faradila Mohon Tunggu... Akuntan - Pejuang Toga🎓
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

balas dendam terbaik adalah kesuksesan yang hakiki

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengertian Filsafat Pendidikan Pragmatisme dan Tokoh-tokohnya

21 April 2020   11:21 Diperbarui: 21 April 2020   11:36 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada pertemuan ke tujuh filsafat pendidikan membahas tentang pengertian filsafat pendidikan pragmatisme dan tokoh-tokoh filsafat pendidikan pragmatisme

Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang terbukti dengan melihat akibat-akibat atau manfaat hasilnya secara praktis. Contohnya kita belajar , disitu adalah sebuah tindakan yang bermaanfat dan kita juga mendapatkan ilmu atau pengetahuan yang belum kita ketahui.

- Charles Sandre Peirce, Menurutunya yang terpenting adalah pengaruh apa yang dimiliki suatu ide dalam suatu rencana tindakan dan bukan hakikat suatu ide. ia menyimpulkan bahwa salah satu kunci dalam usaha adalah bukti, data, persepsi dan peluang yang tersedia bagi para peneliti.

- Wiliam James, james beranggapan bahwa masalah kebenaran tentang asal atau tujuan dan hakikat bagi orang amerika terlalu teoritis.

- John Dewey, mengumukakan pokok-pokok pemikirannya tentang pendidikan yakni:

1. Kehidupan itu sendiri (life)

2. Sebagai pertumbuhan (growt)

3. Suatu proses sosial ( sosial process),dan 

4. Usaha membangun kembali pengalaman-pengalaman

-Heracleitos, pragmatisme memiliki assi bahwa realitas masih selalu dalam proses di buat. realitas bukanlah realitas yang sudah jadi, lengkap, dan abadi. manusia berhadapan dengan realitas yang plastis, yang siap dibentuk sesuai kepentingan manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun