Sebagai orang tua, pemahaman tentang konsep kognitif dan metakognitif dapat menjadi kunci untuk membantu anak-anak kita menjadi pembelajar yang lebih efektif. Berikut adalah bagaimana kita sebagai orang tua dapat menerapkan konsep ini dalam konteks praktis, serta manfaat yang lebih spesifik yang akan kita lihat dalam perkembangan anak.
1. Menghadirkan Pengalaman Belajar yang Beragam: Berikan anak  kesempatan untuk mengalami berbagai jenis pembelajaran, termasuk eksplorasi, observasi, dan pemecahan masalah. Ini mencerminkan prinsip-prinsip teori kognitif dan membantu mereka membangun pengetahuan mereka dengan lebih baik.
2. Mengajarkan Pengaturan Diri: orang tua dapat mendukung perkembangan metakognitif anak dengan mengajarkan mereka tentang perencanaan, pengelolaan waktu, dan bagaimana memantau pemahaman mereka sendiri. Ajarkan mereka bagaimana membuat jadwal belajar dan mengevaluasi hasil belajar mereka.
3. Berbicara Tentang Proses Berpikir: Ajak anak  berbicara tentang cara mereka belajar. Tanyakan tentang strategi belajar yang mereka gunakan dan Bagaimana cara mereka merasa tentang sejauh mana mereka mengerti pemahaman mereka. Ini membantu mereka membangun kesadaran diri mereka.
4. Meningkatkan Prestasi Akademik: Pemahaman konsep kognitif dan metakognitif memberi orang tua alat untuk membantu anak-anak mereka mengembangkan strategi belajar yang lebih efektif, yang pada gilirannya berdampak positif pada prestasi akademik mereka:
5. Pengembangan Kemampuan Belajar Seumur Hidup: Pendidikan bukanlah sekadar tentang hasil tes atau tugas. Dengan memahami bagaimana belajar bekerja, Orangtua membantu anak  menjadi pembelajar seumur hidup yang mampu mengatasi tantangan apa pun yang mereka hadapi.
Ada banyak contoh kasus nyata tentang bagaimana pendekatan berbasis kognitif dan metakognitif membantu anak-anak. Mari kita lihat contoh kasus nyata untuk mengilustrasikan pentingnya pemahaman tentang teori kognitif dan metakognitif dalam pendidikan
Sarah, seorang siswa berusia 12 tahun, selalu mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran matematika. Guru dan orang tuanya merasa perlu untuk membantu Sarah meningkatkan kemampuannya dalam mata pelajaran ini. Dengan pemahaman tentang teori metakognitif, mereka mulai bekerja sama dengan Sarah untuk menemukan solusi dari permasalahan ini.Â
Mereka membantu Sarah mengembangkan kesadaran diri tentang bagaimana dia belajar dan strategi mana yang bekerja untuknya. Sarah mulai menggunakan teknik seperti merencanakan waktu studinya, membuat catatan, dan memantau pemahaman materi matematika. Hasilnya, dalam beberapa bulan, nilai matematika Sarah meningkat secara signifikan. Dia menjadi lebih percaya diri dan lebih mandiri dalam belajar.
Melalui kasus ini, kita dapat melihat bagaimana pemahaman tentang teori metakognitif memiliki dampak langsung pada pembelajaran seorang anak. Hal ini menggambarkan  bahwa teori-teori ini bukan hanya konsep teoritis, tetapi alat praktis yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses belajar anak-anak dalam kehidupan nyata.
Pemahaman tentang konsep kognitif dan metakognitif dapat berperan sebagai alat yang kuat untuk mendukung perkembangan anak-anak . Â Dalam kesimpulan, pemahaman tentang kognitif dan metakognitif sangat penting dalam proses belajar anak. Kognitif membantu anak dalam memahami konsep dan mengembangkan kemampuan berpikir logis, sementara metakognitif membantu anak dalam mengembangkan kesadaran diri dan pengaturan strategi belajar. Dengan pemahaman yang baik tentang kedua konsep ini, anak dapat meningkatkan prestasi akademiknya dan mengembangkan kemampuan belajarnya secara lebih baik