Di tengah kesibukan kuliah, organisasi, tugas yang menumpuk, overthinking tentang masa depan, kita sering lupa kalau kesehatan mental itu sangat penting. Padahal, kesehatan mental nggak kalah penting dari kesehatan fisik. Kalau badan sakit, kita bakal istirahat. Tapi kalau pikiran “sakit,” seringnya malah diabaikan. Di era sekarang, kesehatan mental sudah bukan lagi hal yang tidak lazim untuk dibicarakan, apalagi di kalangan mahasiswa. Sebagai generasi muda yang sedang mengejar mimpi, sering kali kita lupa kalau menjaga kesehatan mental itu sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Menurut survei Asosiasi Psikologi Indonesia, lebih dari 60% mahasiswa di Indonesia melaporkan mengalami gejala stres ringan hingga berat. Data ini menunjukkan pentingnya menjaga kesehatan mental di lingkungan akademik.
Tapi, bagaimana caranya biar kita tetap “waras” di tengah padatnya tugas kuliah, deadline, organisasi, dan drama kehidupan lainnya?
Apa Itu Kesehatan Mental?
Kesehatan mental adalah kondisi ketika seseorang merasa baik secara emosional, psikologis, dan sosial. Kalau kita sehat secara mental, kita jadi lebih mudah menghadapi tekanan, membuat keputusan, dan membangun hubungan yang sehat. Sayangnya, banyak mahasiswa yang masih menganggap remeh kesehatan mental. Misalnya, merasa wajar kalau stres setiap hari karena tugas atau bahkan mengabaikan tanda-tanda burnout. Menurut data American College Health Association, sekitar 40% mahasiswa melaporkan merasa terlalu kewalahan dengan tanggung jawab mereka hingga mengalami burnout.
Padahal, kalau dibiarkan ini bisa jadi masalah serius yang memengaruhi kehidupan jangka panjang.
Tantangan Kesehatan Mental Mahasiswa
Mahasiswa sering kali menghadapi tekanan dari berbagai arah. Mulai dari ekspektasi akademik, tekanan ekonomi, hingga tuntutan sosial. Berikut beberapa tantangan yang sering bikin mental goyah:
1. Deadline ketat: Rasanya nggak pernah ada habisnya. Baru kelar satu tugas, datang lagi tugas berikutnya.
2. Ekspektasi keluarga: Orang tua sering berharap anaknya sukses, lulus cepat, dan dapat kerja bagus.
3. Kurangnya waktu untuk diri sendiri: Sibuk dengan kuliah dan organisasi bikin kita lupa me-time.
4. Overthinking soal masa depan: Mulai dari bingung cari kerja, insecure dengan teman yang kelihatan lebih sukses, sampai takut gagal.
Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Mahasiswa:
1. Kelola waktu dengan baik: Buat prioritas dan jadwal yang realistis. Jangan tunda pekerjaan, karena itu cuma bikin beban pikiran bertambah.
2. Jangan takut bilang “tidak”: Kalau kamu merasa terlalu banyak beban, belajar untuk menolak ajakan yang bikin kewalahan.
3. Curhat: Jangan pendam sendiri masalahmu. Curhat ke teman, keluarga, atau konselor bisa sangat membantu.
4. Menjaga pola hidup sehat: Tidur cukup, makan bergizi, dan luangkan waktu untuk olahraga. Studi menunjukkan bahwa olahraga ringan selama 30 menit, tiga kali seminggu, dapat mengurangi gejala depresi hingga 47% dan meningkatkan suasana hati secara signifikan
5. Meluangkan waktu untuk hobi: Lakukan hal-hal yang kamu suka untuk recharge energi dan semangat.
6. Mencari bantuan profesional: Kalau merasa nggak sanggup lagi, jangan ragu untuk konsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Kenapa Kesehatan Mental Itu Penting?
Kalau mental sehat, kita jadi lebih fokus, semangat, dan optimis. Sebaliknya, kalau terganggu, semua jadi berantakan. Dampaknya nggak cuma ke pikiran, tapi juga ke fisik: susah tidur, nggak nafsu makan, bahkan gampang sakit.
Jangan Takut Bicara
Ingat, tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja. Kesehatan mental adalah bagian dari kesehatan yang harus dijaga. Kita nggak harus kuat sendirian. Yuk, mulai peduli dengan kesehatan mental kita sendiri dan teman-teman di sekitar kita. Karena dengan pikiran yang sehat, kita bisa lebih siap menghadapi dunia!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI