"Lalu dari mana Anda membuat ketetapan atau konstanta di angka 28 tahun itu?"
Saya katakan bahwa angka 28 itu saya dapatkan dari fase-fase tujuh tahunan manusia sejak berumur satu tahun. Usia 28 tahun adalah fase ke lima dalam hidup manusia. Fase ke lima inilah awal tahapan penting yang akan membentuk fase kematangan kehidupan selanjutnya di usia 40 ke atas.
"Dari mana Anda membagi fase itu?"
Sebuah ayat dalam Qur'an mengajarkan hal itu. Mengenai hal ini akan saya uraikan dalam tulisan tersendiri.Â
Dasar wartawan, 'penyakitnya' sampai kapanpun tak akan hilang. Mas Zaim terus mengejar.Â
"Itu pasti ada cerita awal sebabnya sehingga Anda menyimpulkan angka 28 tahun itu!"
Saya jawab dengan jujur:
"Saya harus berterima kasih kepada anak saya yang saat ini masih umur 11 tahun dan kelas lima SD. Dia mengatakan akan melakukan hal penting dalam hidupnya kelak pada usia 28 tahun".
Jadi sesungguhnya bukan pikiran saya murni. Saya hanya mencoba memformulasikan saja apa yang secara spontan dipikirkan oleh Faiz BIladi Afifi, anak saya.
Dan, hari ini, 28 Mei 2016, tiba-tiba saya teringat.Â
Dua puluh tahun lalu atau tepatnya 28 Mei 1996, adalah hari resmi saya memantabkan diri memulai milestone yang saya anggap penting untuk masa depan hidup saya kelak. Hari itu saya memulai menjalankan usaha terkait tulis menulis. Itu terus berpola dan mengeras sampai hari ini dengan level capaian yang menurut ukuran saya berpengaruh besar terhadap diri saya dan orang-orang di sekitar saya.