Mohon tunggu...
Anab Afifi
Anab Afifi Mohon Tunggu... Konsultan -

Saya ingin mendengar dan belajar dari Anda serta memberi apa yang saya bisa @anabafifi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ingin Tembus Pasar Internasional? Jangan Minder Belajar Bahasa Arab!

9 Maret 2016   18:47 Diperbarui: 10 Maret 2016   04:11 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali ke bahasa Arab, pengusaha warung Kopi Kamu ini, ternyata melawan mainstream. 

Bahasa Ingris bukanlah satu-satunya meskipun harus dikuasai. Sama persis seperti sahabat saya Noor Huda Ismail, yang, selain gape ngomong dan nulis artikel berbahasa Inggris, dia sendiri juga jago bahasa Arab.

Jadi kesimpulannya: Jangan minder belajar bahasa Arab!

Berikur tiga resep komplit RJP sehingga dia bisa menembus pasar global dengan rencana 5000 outletnya di tahun ini, sebagaimana dimuat dalam artikel ini.

Pertama, kuasai tiga bahasa utama di pasar internasional, yakni Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin dan Bahasa Arab. 

Logikanya sederhana. Anda mau jualan di pasar internasional. Pasar yang besar itu menggunakan bahasa yang berbeda. Mereka tidak menggunakan bahasa Indonesia, melainkan bahasa Inggris, Mandarin dan Arab. 

Kalau tidak menguasai tiga-tiganya, pilih salah satu. Dari penguasaan bahasa itulah, Anda bisa fokus ke pasar ekspor.

Kedua, pelajari budaya pasar internasional. Misalnya, pasar batik di Jepang dan Eropa itu beda dengan Amerika Latin. 

Di Jepang dan Eropa, batik yang warnanya ‘’ngejreng’’ itu tidak disukai. Mereka menilai desain warna yang ‘’ngejreng’’ itu identik dengan karya seni murahan. 

Tetapi pasar di Amerika Latin justru sebaliknya. Mereka malah menyenangai desain baju dengan warna-warni yang mencolok dan cenderung norak.

Ketiga, belajar memahami isu global. Sekarang ini kita masuk ke era masyarakat ekonomi Asean atau MEA./*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun