Begini... jadi jenis karbohidrat itu ada dua: putih dan kompleks. Yang baik untuk tubuh itu yang kompleks, karena lebih lambat dijadikan energi (di dalam tubuh, energi yang tak segera terpakai akan disimpan dalam bentuk lemak). Jenis lemak pun ada dua: baik dan jahat atau dalam bahasa Inggris istilahnya brown dan white. Lemak baik dibutuhkan tubuh untuk dibakar menjadi energi sedangkan lemak jahat cenderung mengendap di tubuh. Jadi karbohidrat dan lemak tidak boleh sampai dieliminasi selama program, akan tetapi dipilih jenis yang baiknya saja.
Nah, untuk mengetahui makanan apa saja yang termasuk sumber karbohidrat dan lemak baik, sekali lagi cari tahu sendiri yaa :p
Kalau saya selama empat bulan pertama sangat jarang konsumsi nasi putih. Untuk sumber energi utama saya masih mengandalkan karbohidrat, namun yang kompleks, yang keduanya protein. Sumber karbohidrat kompleks saya dapat dari ubi, oatmeal, dan jagung yang direbus. Sumber protein didapat dari kacang-kacangan dan polong-polongan. Saya juga memperbanyak konsumsi makanan yang tinggi serat namun rendah kalori seperti buah-buahan dan sayuran (jenis apapun). Oya tidak lupa saya pun mengamalkan anjuran minum air putih 2 liter sehari supaya banyak kalori yang terbakar. (FYI, 1 galon bisa saya habiskan dalam waktu sekitar 9 hari)
Sampai situ saja? tidak. Ada jenis makanan yang perlu saya hindari namun sempat kesulitan melakukannya, yakni: junk food. Apa itu junk food? Simplenya sih makanan yang tinggi kalori namun rendah nutrisi dan serat. Seperti misalnya gorengan, bakso, mie instan, keripik, seblak, cilok, cireng, cibai, cilor, cilung daaan sejuta jenis jajanan lainnya.
Atas komitmen dan niat yang kuat akhirnya saya berhasil untuk mengurangi konsumsi junk food/ segala jenis makanan yang digoreng, terbuat dari tepung terigu, tinggi gula, tinggi garam, dan processed food (karena mengandung pengawet). Bahkan saya telah berhenti untuk tidak makan mie instan (sudah sekitar 2 tahun). “Sulit gak An?” Di awal sih iya. Sempat ngarumas (ceuk urang Sunda mah). Namun, setelah beberapa bulan rewardsnya mulai terasa: jadi selalu good mood gitu , ^^. Karena memang dalam sebuah penelitian dikatakan bahwa junk food itu membuat tubuh mengeluarkan hormon kortisol, hormon yang membuat kita bad mood, stress, dan depresi (silakan recheck lagi). Reward lain yakni kini tubuh menjadi lebih fit, kalau dulu 3-4 bulan sekali selalu terkena flu. Sekarang saya malas memakan junk food dan malah “kecanduan” makan makanan sehat. Singkat cerita, di awal program saya merasa HARUS memakan makanan sehat namun kini saya INGIN memakan makanan sehat.
3. Olah raga
Olah raga yang saya lakukan selama program adalah kardio. Saya unduh video-video kardio dari youtube di channel fitnessblender. Hanya dengan mengetik keyword ‘cardio workout fitnessblender’ di sana akan muncul banyak sekali video kardio mulai dari yang intensitas rendah sampai yang tinggi. Dulu saya memakai yang beginner, sekarang mulai yang HIIT.
Bukan tanpa alasan, saya memilih kardio karena saya tidak punya cukup waktu untuk olah raga outdoor seperti jogging, berenang, berkuda, apalagi memanah. Selain itu saya suka kardio karena kesannya tidak centil seperti aerobics atau zumba, he he.
Di empat bulan pertama saya melakukan kardio sebanyak lima kali dalam seminggu selama sekitar 30 menit/ tergantung panjang durasi video. Satu jam sebelum melakukan kardio saya makan terlebih dahulu dan meminum minuman yang mengandung kafein seperti kopi atau teh hijau (#tanyakenapa).
Oya sedikit saran, pastikan teman-teman tidak melakukan kardio di lantai 2 dst, terutama jika tinggal di kostan, karena itu akan sangat menganggu penduduk bawah, huehe #polusisuara #pengalamannih.
4.Focus on losing fat and being healthy