Mohon tunggu...
Ana Anisa
Ana Anisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jurusan Manajemen Pendidikan Islam

Menjadi pelajar dan pengajar adalah dua hal yang tidak akan luput dalam hidup saya, karena bermanfaat menjadi salahsatu tujuan saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model Supervisi Akademik Pengawasan dan Evaluasi Program Pendidikan

24 Mei 2024   11:54 Diperbarui: 24 Mei 2024   22:22 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan di Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan perhatian serius, terutama dalam hal peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Fenomena ketimpangan kualitas pengajaran antara sekolah yang satu dengan sekolah lainnya, bahkan antar guru dalam satu sekolah, merupakan masalah yang signifikan. Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa pada tahun 2023, hanya sekitar 45% guru di Indonesia yang memiliki kompetensi profesional yang memadai .

Fenomena ini sering disebabkan oleh kurangnya supervisi akademik yang efektif. Menurut Laporan Pendidikan Nasional, hanya 30% sekolah yang melaksanakan supervisi akademik secara berkala dan menyeluruh . Ketidakmerataan ini berdampak pada proses dan hasil belajar siswa, dimana hasil Ujian Nasional menunjukkan bahwa hanya 55% siswa yang mencapai nilai standar yang ditetapkan .

Selain itu, survei dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) menyebutkan bahwa 40% guru merasa tidak mendapatkan umpan balik konstruktif yang diperlukan untuk memperbaiki metode pengajaran mereka . Hal ini menunjukkan bahwa supervisi akademik masih dipandang sebagai formalitas semata, tanpa benar-benar memberikan dampak yang signifikan pada peningkatan profesionalisme guru.

Dengan kondisi seperti ini, penting untuk memahami konsep dasar supervisi akademik, tujuannya, serta prinsip-prinsip dan model yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan di sekolah. Supervisi akademik yang tepat dapat menciptakan peningkatan signifikan dalam kualitas pembelajaran, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif pada prestasi siswa.

Berikut ini adalah pemaparan mengenai konsep dasar supervisi akademik, yang meliputi pengertian, tujuan, sasaran, prinsip-prinsip, pendekatan, model, fungsi, tugas, teknik, dan tahap pelaksanaan supervisi akademik. Pemahaman ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang komprehensif bagi para pendidik dan pengawas dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.


Pengertian Supervisi Akademik

Supervisi akademik adalah proses pengawasan yang dilakukan oleh seorang supervisor kepada tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Menurut Fischer dan rekan-rekan, supervisi akademik bertujuan memperkuat dan meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas proses belajar peserta didik. Senada dengan itu, Sudjana dan rekan-rekan menjelaskan bahwa supervisi akademik mencakup fungsi pengawasan yang meliputi pembinaan, pemantauan, penilaian, dan pelatihan profesional guru dalam berbagai aspek tugas mereka, seperti merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, serta menilai hasil belajar siswa. Tyagi menambahkan bahwa melalui supervisi akademik, kepala sekolah dapat merencanakan program pengembangan profesionalisme guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Tujuan Supervisi Akademik

Sergiovanni merumuskan tiga tujuan utama dari supervisi akademik. Pertama, membantu guru meningkatkan kemampuan profesionalnya, termasuk pengetahuan akademik, pengelolaan kelas, dan keterampilan proses pembelajaran. Kedua, memastikan proses pembelajaran di sekolah berjalan sesuai dengan ketentuan dan tujuan yang telah ditetapkan. Ketiga, mendorong guru untuk meningkatkan kompetensinya dan melaksanakan tugas mengajarnya dengan lebih baik, serta memiliki komitmen yang kuat terhadap tanggung jawabnya sebagai guru.

Sasaran Supervisi Akademik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun