Kelurahan Sumurrejo, Kota Semarang (25/01) -- Pengembangan peternakan sapi perah di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan produksi susu. Salah satu hal yang penting dalam meningkatkan produksi susu yaitu penanganan kesehatan ternak dengan melakukan sanitasi pada kandang. Kandang di KTT Rejeki Lumintu masih belum maksimal dalam menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya. Mahasiswa KKN UNDIP mengedukasi para peternak KTT Rejeki Lumintu di Sumurrejo, Kecamatan Gunungpati untuk rajin melakukan sanitasi kandang demi menjaga kenyamanan dan kesehatan ternak.
Melihat situasi tersebut, menurut Ana Aida Bekti (21) salah satu mahasiswa KKN UNDIP dari Fakultas Peternakan dan Pertanian, sanitasi kandang harus diperhatikan terutama pada saluran pembuangan kotoran sapi, apabila terlalu banyak maka akan menumpuk dan mengganggu kesehatan ternak. Kotoran sapi perah mengandung mikroorganisme, gas dan bahan organik lainnya yang dapat menjadi sumber penyakit pada ternak itu sendiri maupun manusia.
Sanitasi kandang dilakukan dengan cara membersihkan dalam kandang, luar kandang atau area sekitar kandang terutama saat akan dilakukan pemerahan sapi harus dimandikan dan dibersihkan ambingnya supaya tidak mencemari susu. Pengendalian dan pemberantasan penyakit dapat dilakukan dengan memisahkan ternak yang sakit dan sehat untuk mencegah penularan lebih lanjut. Ternak yang sakit akan terganggu aktivitasnya sehingga dapat berpengaruh pada produksi susunya.
Penulis : Ana Aida Bekti
Fakultas Peternakan dan Pertanian
DPL: Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI