Mohon tunggu...
Ana Stiana
Ana Stiana Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Chance, change, i love the action!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perihal "Cinta"

17 September 2016   23:06 Diperbarui: 17 September 2016   23:54 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lihatlah diriku

Ketika mata tak lagi mampu menatap

Lengkung Matamu yang berbinar

Ketika bicara menjadi bisu memuncak

Emosi lirih beriringan

ketika hati hanya diam dalam gagu

ketika Tingkah yang tak dimengerti menjadi Gila

Lihatlah diriku

Ketika pepesan pepesan hanya menjadi hiasan dinding kamarmu

yang usang dan biarkan berdebu

Ketika semua teranggap berpura pura

Ya apa yang tersembunyikan?

Bisakah terjawab jawaban bukan alasan

Ah sudah mungkin telah selesai

Cerita yang kau sisihkan hanya menjadi sejarah

yang akan tertata dan tetap tinggal

Entah dimana Cinta itu menetap

Kita dipersatukan pada Janji

Yang terikat hanya menjadi sebuah Kata

dan Gurauan yang menertawa

seperti lelucon jenaka Bukan

ya Itu seperti Kata "KAU"

Selamanya akan tetap Menjadi "Canda"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun