Lihatlah diriku
Ketika mata tak lagi mampu menatap
Lengkung Matamu yang berbinar
Ketika bicara menjadi bisu memuncak
Emosi lirih beriringan
ketika hati hanya diam dalam gagu
ketika Tingkah yang tak dimengerti menjadi Gila
Lihatlah diriku
Ketika pepesan pepesan hanya menjadi hiasan dinding kamarmu
yang usang dan biarkan berdebu
Ketika semua teranggap berpura pura
Ya apa yang tersembunyikan?
Bisakah terjawab jawaban bukan alasan
Ah sudah mungkin telah selesai
Cerita yang kau sisihkan hanya menjadi sejarah
yang akan tertata dan tetap tinggal
Entah dimana Cinta itu menetap
Kita dipersatukan pada Janji
Yang terikat hanya menjadi sebuah Kata
dan Gurauan yang menertawa
seperti lelucon jenaka Bukan
ya Itu seperti Kata "KAU"
Selamanya akan tetap Menjadi "Canda"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H