Mohon tunggu...
Ana Stiana
Ana Stiana Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Chance, change, i love the action!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebait Cinta Persinggahan

6 April 2016   21:34 Diperbarui: 6 April 2016   21:47 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku
Hanya menjadi persimpangan
Simpul persinggahan
Ketika letih mengecap tulang belulang
Mungkin diriku hanya bingkai usang
Engkau pajang dalam
Tungkai ketika merindu tiba

Rasaku
Seperti terpecut sembilu
Melilit melingkar hingga nafas parau
Engkau bungkam
Dan tetap senang bermain dalam permainan

Seakan tanda tak serupa tanya
Bisa saja sunyi jadi lamunan
Setitik harapan pemalsuan
Aku bungkam namun tidak diam
Pada secarik kertas pena ku bercerita
Muram yang terlihatkan
Upayaku enyahkan
Hingga raga gemetar
Menatap masa pada alkisah
Cukup aku nikmati senyapku tanpa bicara
Hingga pudar memudar bersama
Tanggelamnnya senja waktu yang tiba

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun