Aku
Hanya menjadi persimpangan
Simpul persinggahan
Ketika letih mengecap tulang belulang
Mungkin diriku hanya bingkai usang
Engkau pajang dalam
Tungkai ketika merindu tiba
Rasaku
Seperti terpecut sembilu
Melilit melingkar hingga nafas parau
Engkau bungkam
Dan tetap senang bermain dalam permainan
Seakan tanda tak serupa tanya
Bisa saja sunyi jadi lamunan
Setitik harapan pemalsuan
Aku bungkam namun tidak diam
Pada secarik kertas pena ku bercerita
Muram yang terlihatkan
Upayaku enyahkan
Hingga raga gemetar
Menatap masa pada alkisah
Cukup aku nikmati senyapku tanpa bicara
Hingga pudar memudar bersama
Tanggelamnnya senja waktu yang tiba
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H