Mohon tunggu...
Ana Fauzia
Ana Fauzia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kuliah Ahad Subuh: Dimensi Spiritual Generasi Milenial

9 Januari 2021   17:34 Diperbarui: 9 Januari 2021   17:39 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ceramah kali ini memberikan penjelasan terkait pendidikan terhadap generasi milineal. Dimana memang, menurut saya, pendidikan sangat penting diterapkan terutama untuk estafet ilmu dan penerus dalam perkembangan bangsa dan negara.  Terlebih lagi memang, dengan tingkat produktivitas tinggi yang dimiliki oleh generasi muda sangat penting diperkuat dengan kuantitasnya yang juga tinggi saat ini. Maka, penting juga untuk mempertimbangkan bahwa generasi milineal diberikan keearahan terutama dalam hal menuntut ilmu. 

Seiring perkembangan teknologi, gadget/media sosial sudah menjadi ikon menjadi hal yang memang sudah bisa dipisahkan dengan kehidupan generasi milenial. Maka, penting juga untuk menjadikan hal tersebut sebagai faktor agar memastikan bahwa gadget dipegang oleh generasi muda yang memang memiliki kesadaran dalam memanfaatkan gadget sebagai hal yang benar. 

Karena gadget memang sebagai bentuk alat, namun eksekusi baik/tidaknya tetap bergantung kepada pemegangnya. Jika kita melihat, jika digunakan dengan baik, maka kita tetap bisa menggunakan gadget sebagai hal dalam hal mempelajari Islam, seperti membaca Al-Qur'an, mempelajari agama, dan sebagainya. 

Posisi spiritual dalam hal memberlakukan penggunaan gadget sangat diperlukan sebagai bentuk kita menjadikan perkembangan zaman bukan sebagai hal yang negatif, namun sebagai hal yang bisa menjembatani kita dalam menekuni ilmu agama. Hal ini bertujuan juga untuk menghindari adanya psikosomatik. Dalam artian disini, menghindari adanya potensi bunuh diri atau dalam artian posisi yangn bias. Maka, penting sekali dalam menyikapi perkembangan zaman dalam hal gadget ini juga dengan menyeimbangkan antara teological value dengan ethical value. 

Keseimbangan antara kedua hal tersebut sebagai landasan kita dalam hal mengikuti perkembangan zaman dengan tetap menjadikan Al-Qur'an dan Hadits. Hal ini sebagai bentuk agar ajaran kita tetap menjadi ajaran yang murni. Jadi perkembangan zaman tetap jalan, namun seiring itu, tetap menjadikan agama sebagai pedoman. Terlebih, pendekatan spiritualitas sama sekali tidak akan menghilangkan nilai profesionalisme. 

Justru, hal tersebut bisa jadi langkah antisipatif kita menghindari adanya hal hal yang bias dalam hidup kita. Spritualitas erat kaitannya dengan akhlak, maka ketika akhlak kita pun sudah baik, maka perkembangan zaman pun tidak akan pernah menjadi suatu hal yang disebut tantangan, namun dorongan untuk kita tetap bisa maju. 

Sebagai generasi milenial, kita bisa memberikan suatu hal dengan kesan kesan positif. Penting kita melakukan filter dalam hal penggunaan media sosial. Karena tak jarang, penggunaan media sosial sebagai bentuk kita dalam hal representasi karakter. Walaupun tidak sepenuhnya, tetapi tetap ada. Kolaborasi antara orang tua dengan generasi muda sangat penting sebagai support system dalam menjadikan gadget sebagai hal yang positif. 

Maka orang tua penting untuk melakukan koordinasi agar seorang anak bisa saling memahami satu sama lain. Dr. John Rais Menteri Perburuan pada saat Bill Clinton, dunia sekarang dan nanti, dalam hal menentukan standard kekayaan suatu negara, dari SDM yang dimiliki. Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa akan juga menjadi penentu keberlangsungan negara kedepannya. Hal ini diperkuat dengan dimilikinya ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan gadget dan tidak menyampaikan berita berita yang tidak benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun