"Wah luar biasa" saya memuji ibu itu, "iya dong dok psti luar biasa, nanti pas saya mau ngelahirin, dokter ga perlu repot, saya sih ga usah ngeden, Bersin! Aja bayi saya pasti keluar" saya ketawa ga ketahan.
Udh ketawa saya berhenti, ibu itu bicara lagi, "itu klo 19 dok, kalo nanti anak ke 25, bukan bersin dok, nguap aja tu anak lahir! " saya ketawa lagi ga ketahan. "Jadi skrg dokter bantuin ibu ini aja" sambil nunjuk ibu di sebelah bednya "ini anak saya yg pertama." saya terkesima. Tulisnya di akun twitter  @GiaPratamaMD
 Â
3. Bayi lahir di kamar mandi
Cerita menggemaskan seputar pasien yang ditangani dokter Gia ini terbilang unik. Pasalnya, ia menangani pasien yang akan melahirkan bukan di tempat semestinya.
Banyak yang tak percaya kalau dokter muda ini membantu persalinan ibu hamil di tempat yang sama sekali tak nyaman untuk mengeluarkan seorang bayi, kamar mandi. Cerita ini pun menjadi viral dan membuatnya dikenal publik seketika.Â
Saat itu kondisi sang ibu sudah pecah ketubah dan penuh darah. Kepala bayi juga sudah mulai keluar. Ungkapnya, di akun twitter @GiaPratamaMD. Tak lama kemudian bidan sekitar rumah sang ibu pun datang. Gia sang bu bidan bergegas untuk berbagi tugas.
"Bu bidan lalu dtg, kita bagi tugas, bu bidan membantu ibu mengeluarkan plasenta, saya mengurus bayinya. Saya membersihkan bayi di tempat satu2ya yg tersedia, dapur, di sebelah kompor dan di sebelah wastafel,"Â tulisnya. Â
Namun, karena lokasi persalinan bukan di rumah sakit, akhirnya Gia harus membersihkan bayi menggunakan tempat yang tersedia di rumah, yakni di dapur. Terlihat dalam foto yang dokter Gia unggah, ia membersihkan bayi tersebut di tempat penyucian piring. Terlihat juga banyak perabot rumah tangga disana.
"Ktka sedang mmbersihkan bayi trsbt di dapur, saya difoto oleh anaknya yg msh SD itu. Jadilah foto ini, Bayi diantara wastafel, kompor dan panci2. Yg epic, ada Sunlight disana. Klo sunlight tau mungkin saya di endorse, taglinenya. Sunlight, bukan cuma piring, bisa juga Bayi!" tutupnya.
Itulah 3 cerita pasien yang menggemaskan sekaligus menghibur. Nyatanya, kehidupan seorang dokter tidak selamanya selalu menegangkan. Semuanya bergantung pada bagaimana cara menghadapinya. Kepiawaian seorang dokter betul-betul diuji pada saat ia menghadapi pasien yang kian hari kian membludak jumlahnya dengan berbagai keluhan yang dimiliki.