Buka bersama atau kerap kali disebut bukber bagaikan sebuah tradisi wajib saat Ramadhan. Bukber ini biasanya merupakan acara berkumpul entah itu bersama teman, keluarga, saudara dan lain sebagainya diwaktu petang menjelang magrib dan diakhiri dengan makan bersama hidangan berbuka puasa.
Kegiatan bukber juga tak jauh dari kegiatan berkerumun dan mengobrol, hal tersebut juga merupakan kegiatan untuk menambah keakraban dan menjalin silaturahmi.
Seperti yang kita tahu, dua tahun terakhir kegiatan bukber tak bisa dilaksanakan mengingat pembatasan sosial dan angka kasus COVID-19 masih meninggi.
Namun, kini rasa kangen tersebut bisa terobati karena sudah ada lampu hijau dari Satgas COVID-19 meski dengan syarat tidak mengobrol. Lalu,bagaimana caranya kita bukber tapi tidak boleh ngobrol? Aktivitas apa saja bisa dilakukan?
Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, meluruskan soal buka puasa bersama atau bukber selama bulan Ramadhan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, salah satunya dengan cara tidak diperbolehkan berbicara satu sama lain.
“Saat menyantap makanan tentunya tidak berbicara untuk menghindari adanya droplet,” kata Wiku saat dihubungi Kompas.com pada hari Rabu 30 Maret 2022.
Wiku mengambil contoh saat menyantap hidangan berbuka puasa tidak perlu berbicara agar tidak menimbulkan droplet yang menjadi penyebab penularan virus.
“Setelah makan selesai bisa melanjutkan silaturahmi berbicara dengan menggunakan masker dalam jarak yang cukup terjaga,” Ujar Wiku memaksudkan usai menyantap makanan tentu saja masih boleh berbicara satu sama lain dengan syarat tetap memakai masker.
Hal tersebut diberlakukan supaya mengurangi angka pasien Covid-19 yang terus melonjak dari bulan ke bulan. Wiku juga meminta masyarakat untuk mempertimbangkan sebelum melaksanakan kegiatan tersebut mengingat risiko penularan Covid-19 yang begitu mudah.
Lantas bagaimana tanggapan para pelaku usaha rumah makan dan masyarakat terkait himbauan tersebut?