Mohon tunggu...
Ana Khoirina
Ana Khoirina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Boleh Buka Bersama tapi Dilarang Mengobrol, Bagaimana Caranya?

12 April 2022   21:20 Diperbarui: 12 April 2022   21:23 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alun-alun Rembang, Sabtu (9/4/2022) 17:34 WIB (Dokpri)

Buka bersama atau kerap kali disebut bukber bagaikan sebuah tradisi wajib saat Ramadhan. Bukber ini biasanya merupakan acara berkumpul entah itu bersama teman, keluarga, saudara dan lain sebagainya diwaktu petang menjelang magrib dan diakhiri dengan makan bersama hidangan berbuka puasa. 

Kegiatan bukber juga tak jauh dari kegiatan berkerumun dan mengobrol, hal tersebut juga merupakan kegiatan untuk menambah keakraban dan menjalin silaturahmi.

Seperti yang kita tahu,  dua tahun terakhir kegiatan bukber tak bisa dilaksanakan mengingat pembatasan sosial dan angka kasus COVID-19 masih meninggi. 

Namun, kini rasa kangen tersebut bisa terobati karena sudah ada lampu hijau dari Satgas COVID-19 meski dengan syarat tidak mengobrol. Lalu,bagaimana caranya kita bukber tapi tidak boleh ngobrol? Aktivitas apa saja bisa dilakukan?

Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, meluruskan soal buka puasa bersama atau bukber selama bulan Ramadhan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, salah satunya dengan cara tidak diperbolehkan berbicara satu sama lain.

“Saat menyantap makanan tentunya tidak berbicara untuk menghindari adanya droplet,” kata Wiku saat dihubungi Kompas.com pada hari Rabu 30  Maret 2022. 

Wiku mengambil contoh saat menyantap hidangan berbuka puasa tidak perlu berbicara agar tidak menimbulkan droplet yang menjadi penyebab penularan virus.

“Setelah makan selesai bisa melanjutkan silaturahmi berbicara dengan menggunakan masker dalam jarak yang cukup terjaga,” Ujar Wiku memaksudkan usai menyantap makanan tentu saja masih boleh berbicara satu sama lain dengan syarat tetap memakai masker.

Hal tersebut diberlakukan supaya mengurangi angka pasien Covid-19 yang terus melonjak dari bulan ke bulan. Wiku juga meminta masyarakat untuk mempertimbangkan sebelum melaksanakan kegiatan tersebut mengingat risiko penularan Covid-19 yang begitu mudah.

Lantas bagaimana tanggapan para pelaku usaha rumah makan dan masyarakat terkait himbauan tersebut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun