Teori Psikoanalisis Sigmund FreudÂ
Teori ini melandasi pertanyaan bagaimana seseorang dapat memiliki gangguan kejiwaan serta mengapa kesehatan mental manusia dapat terganggu. Menurut Freud, gangguan kejiwaan pada manusia disebut dengan personality disorder yang disebabkan oleh sifat asosial individu. Selain itu, individu terbebani oleh kehidupan sosial di masa lalu dan harapan di masa depan. Ada 2 tipe personality disorder, yaitu psikopat dan psikoneurosis. Psikopat adalah kondisi terganggunya mental manusia yang diwujudkan melalui tindakan menyakiti orang lain. Sedangkan psikoneurosis, diwujudkan dengan tindakan yang menyakiti diri sendiri.Â
Perspektif psikoanalisis menenkankan pada aspek ketidaksadaran yang dapat mendorong perilaku manusia. Freud merumuskan dasar hidup manusia yang menjadi dasar dari setiap perilakunya, yaitu (1) mendapatkan kesempurnaan, (2) mendapatkan kenikmatan, (3) dan menghindari ketidaknikmatan. Manusia akan secara otomatis memenuhi dasar hidupnya, seperti mengambil keputusan yang menyenangkan. Tindakan manusia juga dapat diamati melalui insting manusia yang dimilikinya sejak lahir. Ada insting hidup arau eros dan insting mati atau thanos. Kedua insting ini saling bertolak belakang. Jika insting hidup diimplementasikan dalam tindakan yang bersifat membangun, maka insting mati bersifat destruktif yang memunculkan sikap agresi dalam diri manusia.Â
Freud dalam teorinya mengemukakan tentang struktur psikologi yang bertugas untuk mengalirkan dorongan. Ada 3 struktur utama yang membentuk kepribadian manusia, yaitu:Â
1. IdÂ
Id telah ada sejak manusia lahir dan menyimpan segala ingatan tentang kejadian yang dilalui manusia itu sendiri. Id akan membentuk perilaku seseorang melalui dorongan yang tidak disadari.Â
2. EgoÂ
Ego adalah mekanisme untuk beradaptasi terhadap realitas. Ego merupakan penentu tindakan yang diproyeksikan berdasarkan perasaan. Ego juga bertindak sebagai mediator antara id dan superego.Â
3. SuperegoÂ
Superego dapat diartikan sebagai hati nurani yang menjadi pengendali diri manusia agar tidak melakukan tindakan berdasarkan nafsunya.Â
Di zaman sekarang, gangguan mental banyak terjadi, khususnya di kalangan muda mudi. Gejala yang timbul dapat berupa anxiety atau kecemasan yang berlebihan. Untuk menangani hal ini, Freud merumuskannya ke dalam mekanisme pertahanan diri agar dapat mengontrol serta mengurangi rasa kecemasan.Â