Setiap orang memerlukan bahasa karena bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan sebuah ide kepada orang lain. Tukang becak memerlukan bahasa untuk mengungkapkan ide, ide dari tukang becak ialah menawarkan jasa untuk menghantar penumpang ke suatu tujuan. Pedagang memerlukan bahasa untuk menjual dagangan mereka, itulah ide dari pedagang. Tukang jahit memerlukan bahasa untuk menawarkan jasa mereka untuk menjahit kain maupun pakaian dari pelanggan. Bahkan seluruh umat beriman menggunakan bahasa untuk mengungkapkan iman mereka. Â
Bahasa digunakan dalam  Liturgi Gereja Katolik,  bahasa dalam litugi Gereja disebut sebagai Bahasa liturgi.Mengapa Gereja Katolik menggunakan bahasa? Gereja menggunakan bahasa untuk mengungkapkan iman. Iman dirayakan secara bersama-sama dalam sebuah perayaan Litugis di sebuah gereja atau tempat yang dijadikan sebagai tempat beribadah. Oleh karena itu, dalam Sacrosanctum Concillium disebut sebagai bahasa Liturgi.
Bahasa Litugi dalam Gereja Katolik yaitu bahasa Latin. Mengapa? Karena hal tersebut berkaitan dengan sejarah. Kekaisaran Romawi menggunakan bahasa Latin  sebagai bahasa resmi. Sejak Kaisar Konstantinus menjadikan agama Katolik sebagai agama dari Kekaisaran Romawi, masyarakat dari daerah jajahan Kekaisaran Romawi memeluk agama Katolik. Kekaisaran Romawi menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa sehari-hari. Setiap umat Katolik mengikuti perayaan Liturgi Gereja Katolik menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa Liturgi. Hal ini terjadi pada zaman kekaisaran Romawi hingga sebelum Konsili Vatikan II.  Setelah konsili Vatikan II, teks-teks dalam bahasa Latin diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dari negara-negara maupun dari suku bangsa.  Hal ini dilakukan Gereja supaya Kabar Sukacita dapat disampaikan ke seluruh suku bangsa.
Maka, bahasa liturgi merupakan bagian dari inkulturasi atau disebut Kesenian Liturgi.
Kesimpulan
Gereja Katolik menyadari keberagaman suku-bangsa dari jemaat. Sehingga, Gereja Katolik hendak menyebarkan Kabar sukacita Injil kepada seluruh suku-bangsa melalui. Proses ini disebut sebagai proses inkulturasi. Proses inkulturasi perlu memenuhi beberapa syarat sehingga tidak terjadi kesesatan. Dua bentuk inkulturasi dalam Gereja Katolik yaitu bangunan dan bahasa. Inti dari proses inkulturasi bangunan dan bahasa yaitu dapat menghantar umat kepada Kristus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H