[caption id="attachment_306479" align="aligncenter" width="300" caption="Ini demo yang dilakukan BEM SI, dan ada presbem 2013 saya di situ."][/caption]
Suatu hari saya pernah bertemu dengan mahasiswi (saat itu saya sudah lulus SMA tapi belum dapat tempat kuliah) di dalam suatu forum jurnalistik, saat itu kami membahas salah satu media yang ownernya terjun ke dunia politik. Di forum itu kami membahas bagaimana pola perilaku media tersebut saat mengekor di salah satu partai kemudian berpisah, mendirikan partai baru dan berubah mencecar partai lamanya dengan cara yang sangat elit. Kamipun turut membicarakan pola rekrutmen politik dari partai yang tidak bermedia, kemudian mahasiswi itu membuka dompetnya, mengeluarkan kartu mirip ATM, "Mungkin ini salah satu caranya." Kata mahasiswi itu, di sana tertulis Kartu Anggota Partai X. Kemudian mahasiswa yang satu forum denganku mengeluarkan kartu sejenis dengan warna berbeda menunjukkan Kartu Anggota Partai Y.
"Dosen kami ngambek, terus nyuruh kami punya ideologi, inilah yang membuat kami seangkatan membuat ini." Dalam batinku, Gila aja, apakah pengaruh untuk harus berpolitik sekuat inikah?
"Nanti kamu akan tahu bagaimana alurnya dek, saat kamu menjadi mahasiswa. Sebenarnya tak selamanya kami akan memilih apa yang ada di dompet kami ini."
[caption id="attachment_306483" align="aligncenter" width="300" caption="Tragedi 1998 saat mahasiswa menuntut Soeharto Mundur"]
Sesi Menjadi Mahasiswa Baru
Saat menjadi Mahasiswa Baru, aku berpakaian putih-hitam dan tak memikirkan lagi hal-hal di forum itu, aku hanya berpikir bagaimana nanti tugas-tugas kuliahku ke depannya yang kata orang sangat berat. Aku sungguh polos saat itu, dan diberikan mengenai Pendidikan Karakter, dalam sesi tersebut disebutkan bahwa Mahasiswa adalah agent of Change, yang membawa perubahan positif di tengah masyarakat. Serta Agent of Control sebagai fungsi mengontrol jalannya pemerintahan.
[caption id="attachment_306484" align="aligncenter" width="300" caption="Pidato saat Soeharto mundur, aku ingat, saat itu mamaku menangis."]
Saat disebutkan Agent of Change, aku langsung terbayang-bayang 1998, saat soeharto digulingkan. Jujur di umur tersebut aku telah bisa membaca koran, bisa mencermati berita yang ada, aku masih ingat ribuan mahasiswa ada di TV, berjajar menyerukan hal yang sama, dan akhirnya mampu memaksa mundur presiden kesayangan Mamaku. Aku masih ingat mamaku menangis memandangi TV yang sedang menayangkan presiden Soeharto yang berpidato mengumumkan kemundurannya. Saat itu aku yang gembeng merasa bahwa mamaku yang menangis saat itu juga gembeng (bahasa indonesianya cengeng), namun balik lagi ke pikiran Mahasiswa baruku, itulah yang dimaksud agent of change.
Sesi Menjadi Mahasiswa Aktivis
"Hati2 masuk organisasi ini, nanti kamu jadi tukang kampanye."
"Kalau kamu masuk organisasi ini, itu sama aja kayak ikut partai Z, Bullshit!"