Mohon tunggu...
Amy Rangkuti
Amy Rangkuti Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Outsourching

Saya seorang karyawan swasta yang sangat suka menulis, dan saat ini masih pemula :)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerita "Senja"

30 November 2022   08:52 Diperbarui: 30 November 2022   09:01 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maaf, aku berbohong, jika di halaman pertama cerita  Senja ini kukatakan; cerita ini bukanlah untuk kamu, tokoh utamanya bukanlah dirimu , ceritanya bukan tentang kamu.  Maaf, pada kenyataannya semuanya masih tentang mu. Tapi di bab akhir cerita "Senja" itu perihal mengikhlaskanmu, itu benar dari hatiku, meski menemukan penggantimu, sejauh ini aku belum mampu.

Sebab, sebelumnya, aku berpikir, bahwa ketika cerita ini kutulis dan berharap kau baca lalu kau akan merasa bersalah telah meninggalkanku, agar kau merasa menyesal telah mengecewakanku, agar kau merasa berdosa telah menghancurkan hidupku. dan kau merasa tersiksa telah melukai batinku, 

Hingga akhirnya aku tersadar,  dari awal akulah yang salah karena mencurahkan seluruh rasa kepada seseorang yang tak aku ketahui akan menjadi takdirku atau tidak pada akhirnya.

Akulah yang menyesal karena terlalu dalam menyelam ke dasar hati seseorang yang membuatku tenggelam.

Akulah yang kecewa karena terlalu serius  mempelajari semua sisi karakter mu

 Akulah yang berdosa karena pernah terlintas di doaku supaya segala hal yang menimpaku juga menimpamu. 

Sekali lagi, maafkan aku.

Jika kau menyukai cerita ini, bacalah, namun berjanjilah tidak boleh ada kesedihan di mata indahmu . Karena sungguh, itu akan membuat hidupku semakin runtuh.

Jangan ada senyuman sinis dari bibirmu karena itu akan menyayat kembali lukaku,

Jika kau tidak menyukai cerita ini, kau tak perlu membacanya. Anggaplah ia memang tak pernah ada atau hanyalah fiksi semata.  

Jika kau membaca kisah kita ini dengan ditemani seseorang  di sebelahmu, tidak mengapa kau dan dirinya menertawakan aku; Seseorang yang tidak tahu malu menyayangimu. Seseorang yang dengan bodohnya terlalu mengharapkan mu, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun