Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang semakin lama semakin berperan di bidang manapun.
Matematika juga menjadi kendala bagi banyak pelajar di Indonesia yang beranggapan sulit.Â
karena soal-soalnya yang bisa membuat pusing dan bingung.
Tetapi sebagian pelajar mampu mengerjakan soal matematika karena peran guru dalamÂ
menyajikan materi pelajaran tersebut. Â Ada banyak cara mengajar matematika yang bisa membuat siswa menjadiÂ
tidak beranggapan bahwa matematika itu sulit, contohnya dengan metode pembelajaran "permainan".
Dengan metode pembelajaran permainan, guru mengharapkan siswa lebih aktif dan mengubah pemikiranÂ
mereka bahwa matematika itu sulit. Oleh karena itu, sebagai guru perlu adanya inovasi dalam menyajikan materiÂ
pembelajaran dalam proses pembelajaran. Salah satu cara menyajikan materi yang mampu membuat siswa meningkat
 minat belajarnya yaitu dengan metode pembelajaran permainan monopoli.
Permainan ini bisa digunakan di semua materi pelajaran, salah satunya pada materi "Bangun Ruang".
Sebelum permainan dimulai, guru membuat beberapa kelompok dan memberi tahun konsep prosedur permainan terlebih dahulu.Â
Untuk kartu "Dana Umum" dan "Kesempatan" nantinya akan di gantikan dengan soal-soal matematika untuk dikerjakan secara bersama.
Guru pun memberikan simulasi permainan ini secara berkelompok untuk melihat peran aktif siswa pada permainan ini.
Adapun manfaat dalam metode permainan ini, sebagai berikut :
Permainan monopoli diharapkan siswa untuk berfikir secara konkrit dalam memecahkan masalah persoalan matematika.Â
Dimana, guru dapat memasukkan materi apa saja kedalampermainan ini sekaligus berguna untuk mereview kembali materi-
materi yang telah diajarkan. Selain mempersingkat waktu, para siswa juga diaharapkan agar dapat memahami materi tersebutÂ
dan lebih termotivasi lagi dalam belajar matematika.Â
Selain itu dengan bermain juga dapat meningkatkan psikomotorik siswa untuk lebih tanggep. Dimana, saat bermain monopoliÂ
matematika semuanya harus fokus dan cepat dalam menjawab soal agarmenjadi pemenang. Ketika siswa dikelompokkan tentuÂ
rasa persaingan akan mengalir tanpa disadari. Disinilah tujuan belajar diharapkan  dapat tercapai lebih efisien.