Mohon tunggu...
Agus Muslim
Agus Muslim Mohon Tunggu... -

saya suka pearl jam

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Taman Impian Jaya Ancol, Mimpi Memang Tidak Murah

8 Agustus 2011   03:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:00 7765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ke manakah sayang tujuan kita pergi
Bergembira malam ini
Bergembira malam ini

Terserah padamu ke mana engkau mau
Bilang dulu sama Ibu
Bilang dulu sama Ibu

Bagaimana kalau kita ke Binaria
Banyak pengunjungnya melantai di sana

Dengan hati rela ‘ku pergi bersama
Tapi jangan lupa kembali segera

Marilah bersama kita ke Binaria
Bergembira malam ini
Bergembira malam ini

Baris-baris syair diatas merupakan syair lagu yang berjudul ke Binaria, sebuah lagu yang populer di tahun 70 an, pernah dipopulerkan oleh Titik Sandora dan Muchsin Alatas juga oleh Raja Dangdut Oma Irama. Binaria dahulu terkenal dengan bioskop Drive In yang berada di kawasan Wisata Ancol. Binaria kini Sudah tidak ada, tinggal nama jalan saja.

Kawasan wisata dan hiburan Ancol dikenal dengan nama Taman Impian Jaya Ancol atau terkenal dengan sebutan Ancol saja pertama kali serius dikembangkan pada masa pemerintahan orde lama, ketika Jakarta berada dibawah kepemimpinan Gubernur Ali Sadikin sekitar tahun 1966. Kini Ancol merupakan taman hiburan terpadu dengan fasilitas yang sangat lengkap, mulai dari hotel, pantai, wahana wisata bertema, taman bermain, restoran, padang golf dan lain-lain.

Karena kelengkapannya itu ancol menjadi salah satu tempat favorit tujuan wisata bagi penduduk jakarta maupun dari luar daerah. Pada musim-musim liburan, Ancol akan sangat padat dikunjungi wisatawan, tempat parkir akan dipenuhi oleh bus-bus tour.

Beberapa waktu yang lalu, setelah sekian lama, saya sekeluarga mengunjungi kembali kawasan wisata ini. Saya Istri, dua orang anak saya, adik istri saya, ibu mertua dan seorang pembantu rumah tangga, semuanya ber enam.

Setelah berjuang melewati tol yang tidak berhenti macet mulai dari jagorawi sampai pelabuhan, akhirnya terlihat juga gerbang Ancol, seperti biasa di pintu gerbang terdapat pengecekan jumlah orang yang masuk. Disini kita harus membayar sesuai jumlah orang dan kendaraan. Tarif masuk kawasan ancol per Juli kemarin adalah Rp.15.000 per orang, naik Rp3.000 rupiah dibandingkan 2 tahun yang lalu.

Setelah masuk, kita bebas memilih sesuka hati tempat yang kita ingin kunjungi. beberapa tempat Favorit adalah Dunia Fantasi, SeaWorld, Gelanggang samudra, Atlantis dan Pantai. Kami sekeluarga akhirnya memutuskan untuk terlebih dahulu mengunjungi Dunia Fantasi. Namun saya sedikit kaget juga ternyata tiket masuk Dufan adalah Rp180.000, sedangkan 2 tahun yang lalu adalah Rp.120.000. memang terdapat diskon-diskon, namun khusus yang memenuhi syarat, biasanya berupa diskon dari bank penerbit kartu debit maupun kredit. Hitung saja berapa biaya yang dikeluarkan untuk membayar tiket masuk Dufan saja. Saya mulai pusing, bahkan sebelum menaiki Wahana-wahana yang memicu adrenalin di Dufan.

Tiket Dufan tersebut sebagai salah satu contoh saja, yang pasti semua tiketnya naik sekitar 30% sd 50% dibandingkan 2 tahun lalu saya mengunjungi kawasan ini. Ini diluar bayangan saya.

Dufan diresmikan tahun 1985, itu artinya adalah 26 Tahun yang lalu, umur saya saja cuma 31, tua sekali ya dufan ini. Wahana-Wahana yang ada juga terus bertambah, namun ada juga wahana yang tetap ada sejak berdirinya dufan, saya tidak tahu persis keadaan keuangan dan berapa biaya operasional dufan ini, namun saya kira untuk beberapa wahana, apabila perkiraan waktu penyusutan adalah 20 tahun maka nilai buku wahana-wahana tersebut adalah 0, dengan kata lain bila masih digunakan maka biaya yang dikeluarkan adalah hanya biaya pemeliharaan dan operasional. Namun, untuk membuat wahana-wahana yang baru kemungkinan memerlukan biaya yang sangat mahal, belum lagi pemeliharaan untuk menjamin semua wahana berjalan dengan baik dan aman.

Setelah dufan saya kami sekeluarga juga menyempatkan melihat akuarium besar di SeaWorld dan pertunjukan aneka satwa di gelanggang samudra, dan seperti saya duga sebelumnya, semua tiket masuknya naik, sehingga saya harus merogoh kocek lebih dalam lagi. yah tidak usah dipikirkan, namanya juga mau senang senang.

Setelah puas melihat tempat-tempat rekreasi yang ada, maka tiba saatnya untuk pulang dengan segala kepuasan dan kelelahan. Untuk alasan tertentu saya tidak betah berlama-lama di Dunia Mimpi ini, karena setelah istri saya menghitung total pengeluaran untuk mengunjungi Taman Impian Jaya Ancol ini, saya sampai pada satu kesimpulan, untuk mimpi saja ternyata tidak begitu murah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun