Mohon tunggu...
Amung Palupi
Amung Palupi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Seorang yang sedang mencari kesempatan dunia dengan melakukan hal yang bisa dilakukan

Selanjutnya

Tutup

Love

Kesetiaan dibalik lagu Ada yang Hilang

23 September 2024   09:22 Diperbarui: 25 September 2024   01:17 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Dulu dikampus kalau bertemu seorang senior di ruangan BEM sedang memutar lagu Ipang -- Ada yang Hilang mendadak suasananya sangat hening sekali kecuali hanya terdengar lantunan lagu tersebut.

.

Wajah senior ini nampak tak peduli dengan lingkungan sekitar kecuali hanya fokus ke lagu ini walaupun ada orang yang datang keruangan kecil itu.

.

Ternyata usut punya usut setelah tanya sana -- sini baru diketahui kalau si senior 2 tingkat diatas ini punya cerita romantika yang tak terbalas.

.

Cintanya bertepuk sebelah tangan karena si wanita lebih memilih untuk memenuhi keegoisannya menjadi pusat perhatian ketimbang harus bermesraan dengan seorang teman dikampus. Belum dibalas ungkapan cintanya, wanita itu memilih pindah universitas dan pergi ke ibukota karena ingin menjadi aktivis lingkungan hidup.

.

Bayangkan saja dari awal tahun sampai lulus, si senior ini tetap menunggu, bertahan dan setia terhadap wanita itu. Dan dari awal sampai akhir kita berteman tak sama sekali ada wanita lain dijadikan pacar atau sekedar menjadi teman dekat.

.

Cerita ini adalah versi terbaik yang berhasil kuterjemahkan dalam pikiran serta tulisan karena si senior yang sudah kuanggap abang -- abangan sendiri ini telah banyak berandil selama menjalani kuliah.

.

Walaupun sekarang kita tak berkabar, aku selalu mendoakan dirimu agar menjalani hari -- hari terbaik disana. Teringat pula kata mbah Tedjo di akun X nya pernah menulis kira -- kira seperti ini "puncak kerinduan tertinggi adalah ketika ada 2 orang yang tak saling kenal, tak saling berkomunikasi tapi saling mendoakan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun