Budaya kerja
Seperti yang diterapkan pada siswa kelas sepuluh SMAS Diponegoro Tumpang pada tahun ajaran 2023/2024 yang mengambil projek dengan tema kearifan lokal. Projek kearifan lokal ini menghubungkan siswa ke lingkungan masyarakat yang berfokus pada objek wisata yang ada disekitar. Dalam kegiatan P5 ini siswa dituntut untuk aktif melakukan kunjungan observasi ke objek wisata yang telah ditentukan oleh sekolah.
SMAS Diponegoro Tumpang menentukan bahwa siswa dapat melakukan observasi objek pariwisata yang berada disekitar daerah Kecamatan Tumpang, Kecamatan Pakis, Kecamatan Poncokusumo dan Kecamatan Jabung. Â
Mengapa pihak SMAS Diponegoro Tumpang memilih daerah-daerah tersebut? Karena daerah tersebut memiliki banyak objek pariwisata namun masih sedikit masyarakat sekitar maupun masyarakat luar yang mengetahui objek pariwisata tersebut. Artinya objek pariwisata tersebut dinilai masih kurang dalam hal pemasaran.
Seperti siswa kelas X-G yang telah melakukan observasi di Lembah Tumpang yang terletak di Desa Slamet, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Â Lembah Tumpang merupakan tempat wisata dengan nuansa kerajaan dan budaya jawa yang dikelilingi suasana alam, lengkap dengan replika arca dan candi sebagai daya tariknya. Nuansa kerajaan yang diangkat yaitu Kerajaan Majapahit dan Singosari.Â
Keduanya dipilih karena kerajaan mampu menguasai kejayaannya hingga luar negeri. Kawasan ini dihiasi tebing-tebing indah dengan aliran sumber air yang menyejukkan. Wisata ini memiliki replika Candi Borobudur, Candi Sewu, dan Candi Gito. Lembah Tumpang memiliki 4 kolam renang yaitu Maheswara, Aurelia, Aryadita, dan The Hidden Paradise Pools yang airnya bersumber dari mata air alami. Selain hal-hal tersebut, Â terdapat juga beberapa restoran, caf, dan berbagai tempat yang sangat nyaman untuk bersantai.
Adanya observasi ini, siswa diharapkan dapat mengenal banyaknya objek pariwisata yang berada disekitarnya. Setelah melakukan observasi, siswa dituntut untuk menciptakan media promosi yang bertujuan untuk mempromosikan objek pariwisata yang telah dikunjunginya secara lebih luas dan menarik para wisatawan dari dalam maupun luar daerah. Media promosi tersebut dapat berupa video pendek, brosur, pembuatan oleh-oleh yang khas dan masih banyak lagi.Â
Dengan adanya media promosi ini, diharapkan objek pariwisata yang pada awalnya kurang dikenal oleh masyarakat, akan menjadi lebih dikenal oleh masyarakat. Dengan begitu, hal tersebut dapat meningkatkan pendapatan objek pariwisata serta pendapatan dari masyarakat sekitar.
Banyak pelajaran yang dapat diambil dari adanya P5 yang telah dilakukan oleh siswa SMAS Diponegoro Tumpang, diantaranya: