Mohon tunggu...
AMU KASIM
AMU KASIM Mohon Tunggu... PETANI -

Hidup sebagai petani di Raha, Muna Sulawesi Tenggara. Itu Saja

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Rencana ICMI Blokir Google dan Youtube, Ada Apa dengan Cendekiawan Kita?

8 Juni 2016   06:40 Diperbarui: 8 Juni 2016   08:44 2502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Situs resmi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (www.icmi.or.id), Sekjen ICMI Jafar Hafsah mengatakan bahwa.

“Jika Youtube dan google menolak untuk mengontrol situs mereka, dimana situs tersebut merilis mereka layak untuk di blokir. Jutaan konten pornografi dan kekerasan ada di situs tersebut, diperkuat oleh kondisi belakangan ini.

Hampir semua pelaku pornografi dan kejahatan seksual mengaku mendapatkan rangsangan dan inspirasi dari tayangan porno yang bersumber dari mesin pencari google dan youtube yang sangat mudah diakses, baik melalui komputer ataupun telepon genggam”

Masih melekat dalam ingatan saya di awal tahun 90an, bagaimana ICMI melahirkan beberapa tokoh-tokoh yang berpikiran cerdas dan layak disebut Cendekia, benar-benar kritis dan tidak jarang keputusan penting bangsa ini lahir dari buah pikir anggota ICMI.

Anggota ICMI benar-benar sebagai tempat bertanya umat tentang masalah kebangsaan dan memang yang menjadi anggota ICMI pada saat itu orang-orang yang cerdas dalam hal “ilmu dunia dan ilmu agama”.

Lalu mengapa ICMI berpikir pragmatis seperti ini dengan mengeluarkan rekomendasi kepada Pemerintah untuk menutup Google dan Youtube? bagaimana bisa Organisasi “Sekelas” ICMI membuat rekomendasi yang sangat kontroversial dan cenderung kalap?

Dengan melihat namanya saja harusnya sudah menunjukkan bahwa tingkat pemikiran orang-orang yang bernaung dalam Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia adalah orang-orang yang berpikir secara cendekia, yang mampu mencari solusi atas persoalan bangsa ini.

Sudah menjadi sebuah keniscayaan bahwa Google yang salah satu fungsinya sebagai search engine memang dirancang untuk memunculkan tiap kata yang kita kehendaki.

Begitu juga dengan Youtube akan mempunyai respon yang sama ketika di kolom “search” diketikan satu kalimat. Jangankan satu kalimat, satu kata pun akan muncul apa yang hendak cari.

Dan yang harus diingat bahwa Google dan Youtube hanya sebuah mesin yang tidak berarti apa-apa tanpa manusia dibelakangnya. Pun cara kerjanya sama dengan mesin-mesin yang lain di dunia ini, tidak akan ada artinya mesin tanpa manusia.

Masa iya sih yang harus disalahkan adalah mesin yang tidak tahu apa-apa? Apakah sebelum ada google dan youtube tidak ada kasus pornografi di Indonesia? Yang namanya inspirasi bisa muncul darimana saja, ada orang yang hanya dengan melihat celana dalam yang dijemur saja bisa jadi inspirasi tindakan kejahatan, kalau tidak percaya, silahkan klik Google.

Jangan-jangan Bapak-bapak yang katanya cendekiawan sudah kalah tenar dan kalah cerdas dengan Google dan Youtube. Kalau mau tahu bagaimana menekan tindak kejahatan pornografi silahkan cari di Google, karena situs ICMI pun saya  ketemunya di Google.

Mungkin ada benar pemikiran teman saya bahwa semakin maraknya tindakan pelecehan seksual di Indonesia salah satu sebabnya karena orang-orang alim dan berilmu di negara ini sudah tidak peduli dengan generasi bangsa ini dan lebih memedulikan pencitraan diri sendiri.

Salam Santun

Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun