Mohon tunggu...
AMU KASIM
AMU KASIM Mohon Tunggu... PETANI -

Hidup sebagai petani di Raha, Muna Sulawesi Tenggara. Itu Saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

“Strategi Rusuh” Teman Ahok memang Luar Biasa, Sukses Meyakinkan Ahok untuk tetap di Jalur Independen

3 Juni 2016   15:49 Diperbarui: 3 Juni 2016   16:00 1704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
I Gusti Putu Arta(Teman Ahok), http://www.kabarnusa.com

Apa yang sedang anda saksikan di media bahwa Ahok akan meninggalkan Teman Ahok dan memilih jalur Parpol hanyalah sebuah strategi politik yang telah diatur secara matang oleh teman ahok. Saya menjadi semakin yakin kalau ini hanya sebuah sandiwara karena dilakukan setelah “Teman Ahok Fair”  dan setelah KTP yang terkumpul memenuhi syarat untuk maju sebagai Bakala Calon Gubernur lewat Jalur Indepeden.

Jangan lupa bahwa Ahok adalah seorang pengagum Jokowi, dan “cara pengambilan keputusan penting”  yang dilakukan Jokowi pasti akan ditiru oleh Ahok. Masih segar diingatan kita, bagaimana hebatnya perdebatan di Kabinet Jokowi sebelum mengambil keputusan akhir masalah Blok Masela, Langkah inilah yang saat ini sedang dijalankan oleh Ahok, meskipun dengan cara yang berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama.

Salah satu isu yang bisa dijadikan “bahan rusuh” adalah Ahok akan lewat Jalur Parpol. Dan hasilnya sangat terbukit ampuh untuk membuat rusuh media, dan yang tidak kalah rusuhnya adalah PDI-P sendiri. Betapa mereka dibuat diatas angin dan merasa seolah-olah Ahok pasti akan lewat PDI-P.

Sampai saat ini Pak Heru masih diam untuk menikmati permainan politik yang sebelumnya belum pernah dibayankan, tidak ada satu pernyataan atau klarifikasi dari Heru. Teman Ahok pun masih melakukan pengumpulan KTP seperti biasanya dan tidak ada satupun “press release” dari Teman Ahok, justru yang bereaksi kerasa adalah masyarakat, masyarakat yang tidak setuju Ahok lewat Parpol dan masih berharap Ahok di Jalur Independen. 

Reaksi yang berlebihan dari PDI-P menghasilkan dua keuntungan bagi Ahok, pertama semakin meyakinkan Ahok bahwa memang dirinyalah yang mempunyai kemungkinan menang paling besar dan  akhirnya mengetahi bahwa PDI-P tidak mempunyai calon lain yang bisa mengalahkan dirinya. Kedua, rekasi PDI-P berhasil membuat partai lain terutama Gerinda harus menunda sementara waktu mempromosikan calonnya, kalaupun dipaksakan akan tertutup dengan isu Ahok vs PDI-P. dan harus bersabar nanti setelah Idul Fitri.

Saya teringat dengan pernyataan Ahok, bahwa polemik mengenai pencalonan dirinya akan dibicarakan setelan Bulan Ramadhan. Menjadi menarik ketika selama bulan Ramadhan Ahok akan kehilangan “Sedikit” panggung karena Ahok memang beragama Nasrani dan tentu yang lebih banyak mengisi “panggung” adalah yang selama ini menjadi lawan ahok. Dan Ahok akan sempurna sebagai Nasrani yang benar-benar menghormati Bulan Ramadhan, karena jika di Bulan Ramadhan ada yang berusaha mem-bully Ahok, yang akan maju berhadapan adalah PDI-P karena sudah merasa Ahok adalah miliknya. Sebuah kewajaran apabila Teman Ahok telah berubah, dari tenaga administrasi Kantor menjadi Konsultan Politik Luar biasa memang kerja Tim Pemenangan Ahok, Salut untuk kalian.

Salam Santun…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun