Mohon tunggu...
Anggun Mei Utami
Anggun Mei Utami Mohon Tunggu... -

seseorang yang sedang belajar untuk menjadi seorang guru yang baik :)

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kisah Sedihku di Hari Kamis

22 November 2011   09:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:21 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Ada apa di hari kamis??? Hari kelima dari ketujuh hari dalam seminggu.Entahlah, aku rasa ini adalah hari dimana aku menemukan kelemahan-kelamahan ku dalam proses belajar menapaki kehidupan. Hari dimana aku selalu berharap agar apa yang terjadi nanti sedikit menggembirakan hati dan membuat senang atas usaha-usaha yang ku lakukan untuk mempersiapkannya.

Tapi…. Entah kenapa ohh mengapa, materi yang susah atau karena aku yang sudah keburu tidak senang dengan gurunya hingga apa yang beliau ucapkan tak ku pahami, atau karena kebodohan ku dalam memahami setiap kata yang beliau ucapkan. Tapi, bagaimanapun caranya aku tetap berusaha mencari info, materi, bertanya, ke sana kemari mencari alamat…. Wekk :P malah jadi alamat palsunya “Ayu Ting-Ting”... Kemana Kemana Kemana……. Ku harus mencari Kemana….??? Ehem…ehem… karena sudah menjadi tanggung jawab dan kewajiban ku sebagai seorang manusia yang sedang mencari apa yang belum ku ketahui, akhirnya ku lakukan itu dengan sepenuh hati, segepok uang, dan semua tenaga ku kerahkan. Gak juga ding,,,, orang tugas kelompok juaga… hehehe. Hingga larut malam, ku coba mendalami materi-materi yang akan aku presentasikan esok hari, hingga mata ini, tubuh ini merasa lelah.. ku memaksa untuk menahannya.

Hingga tiba lah pagi, pagi yang indah dan sengaja aku mengenakan baju berwarna cerah dengan harapan hari ini akan secerah baju ku. Dengan penuh ketekatan, keberanian, dan keyakinan atas apa yang ku lakukan kemarin dengan cantiknya aku melangkah dan siap untuk menghadapi kuliah hari itu. Dengan bacaan Bismillahirraahmanirrahim, ku langkahkan kaki ku ke depan dan memulai presentasi. Semua saya rasa berjalan lancar, dan it’s a good day for me!!! Hahaha.. dalam hati ku berbicara.

Tibalah, dimana akan terjadi sport jantung bagiku. Tidakkkk… rasanya tak mau mendengar komentar beliau terhadap presentasi kami. Tapi, dari gerak-gerik beliau saya sudah bisa menerka, menjade apa yang akan beliau lakukan dan katakan. Haaaaa........ sudah dapat dibaca, meskipun beliau berbicara “Tidak membanding-bandingkan atau melebih-lebihkan grup lain, tetap saja apa yang beliau ujarkan telah masuk dan terpatri dalam jiwa, pikiran, dan hatiku”. Sungguh,,, tekanan batin dan rasanya ingin nangis ketika mengingat apa yang beliau ucapkan hari itu. Tak bisakah jika tidak terlalu LEBAY menyukai grup yang baik, tak bisakah dalam berujar menggunakan pemilihan kata yang tidak menyakiti hati ku dan teman-temanku, dan tak bisakah jangan terlalu banyak mengumbar kesalahan-kesalahan grup kami?? Tak Bisakahhh???

Sudah ketiga kalinya, hari kamis ku menjadi Kamis Kelabu. Dan semua berjalan sama persis dan tetap membuatku minder, takut, dan malu akan kebodohan ku. Sejujurnya aku tak bermaksud untuk menjelek-jelekkan atau benci tapi ini adalah ungkapan hati yang ingin ku torehkan guna mengurangi rasa sakit yang mendera hati. Oke, aku akui segala kekurangan dan kelemahanku, aku akui aku juga kadang salah, mungkin banyak salahnya. Tapi,, aku ini juga manusia bukannya robot yang tak punya hati. Perasaan ku juga bisa kacau dan galau jika mendengar ucapan-ucapan seperti itu...

Rasanya semua yang ku lakukan salah, salah, salah, dan selalu salah… TAK ada yang dianggap baik. Satupun tak diucapkan apa yang baik dari ku, hanya kesalahan dan kesalahan yang diujarkan. Dan akhirnya revisi makalah, revisi makalah, dan revisi kembaliii…………….

Allah Maha Tahu atas apa yang baik dan buruk untuk umatnya, mungkin apa yang menurut ku benar tidak dengan Allah. Tapi, semua ini adalah proses yang harus tetap aku jalani, karena itu akan lebih menguatkan ku dalam menghadapi orang-orang yang mungkin lebih ….. daripada beliau. Terima kasih atas apa yang diajarkan, semoga aku selalu dapat berpikiran positif dan tidak menuduh yang tidak-tidak.

Ini Ceritaku,…. Gimana ceritamu?? Ku tunggu... di SINI. J

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun