Pimpinan Partai tidak terkecuali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diminta menarik rekomendasi dukungan terhadap kadernya yang terindikasi melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sebab, seorang pejabat harus bersih dari berbagai kasus, khususnya tindak pidana.
Hal tersebut dikemukakan Komisioner Komnas Perempuan Saur Tumiar Situmorang kepada i di Jakarta, Senin (7/1) usai menerima rombongan Srimaya Haryanti, isteri Walikota Palembang Eddy Santana Putra (ESP). Srimaya mengadukan nasib dirinya yang merasa dizolimi sang suami Eddy Santana Putra.
Saur Tumiar yang didampingi rekannya Neng Darah dan Tri Nurhayati dalam kesempatan tersebut menyarankan kepada pihak korban Srimaya agar mendatangi petinggi PDIP, Menteri Pemberdayaan Perempuan, Mabes Polri dan Komisi Ombudsman.
Dijelaskan Saur, Komnas Perempuan sebagaimana dimandatkan selalu berpihak kepada korban, jadi pihaknya melihat Srimaya adalah korban kekerasan perkawinan. “Sebagaimana diuraikan Srimaya kepada kami, sehingga kami berkesimpulan Srimaya mengalami kekerasan fsikis, ekonomi dan seksual,” ujar Saur Tumiar.
Menurut Tiur, Komnas Perempuan akan menyurati kepolisian untuk mendorong Polda Sumsel menindaklanjuti kasus kekerasan dalam rumah tangga dan perjinahan tersebut dilanjutkan ke Kejakasaan dan Pengadilan.
Saat ditanya kapan Komnas Perempuan melayangkan surat ke Polda Sumsel, Saur mengatakan, jika pihaknya telah menerima Surat Keputusan dari Pengadilan Agama dan memori kasasi. “Jika kedua data tadi sudah kami terima akan kami pelajari dan selanjutnya menyurati Polda Sumsel,” paparnya.
Sementara itu Kasuspen Kemendagri, Doni menyambut positif kedatangan rombongan Srimaya. Setelah mendengarkan penjelasan Srimaya, Doni berjanji mempelajari kasus tersebut dan segera mengklarifikasi kepada Walikota Palembang Eddy Santana Putra.
“Kemudian hasilnya dikordinasikan dengan Mendagri. Dan hasil kordinasi tersebut menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada Eddy SP,” katanya seraya meminta keluarga korban membuatsuratresmi kepada Mendagri Gumawan Fauzi.
Usai mendatangi kedua instansi tersebut, keluarga korban Srimaya hari ini Selasa (8/1) akan mendatangi Mabes Polri, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Kantor Pusat PDIP. “Kemendagri dan Komnas Perempuan telah memberikan pencerahan da harapan bagi kami. Kami yakin kasus ini segera dituntaskan,” kata Ismatullah Ifah, penasihat hokum Srimaya.
Sebagaimana diketahui Eddy Santana Putra yang kini masih menjabat WalikotaPalembangikut meramaikan bursa Pemilihan Gubernur Sumatera Selatan 2013-2018. Pilgub tersebut berlangsung Juni 2013 dan Eddy Santana Putra didukung PDIP menikah tanpa izin Srimaya dengan seorang model, Eva Ajeng dan telah dikarunai satu anak.