Nah lho?
Jadi bagi anda yang merasa selalu resah gelisah dengan kondisi keuangan anda yang habis tidak tersisa dan uang gaji hanya seperti numpang lewat saja. Kini anda tidak perlu merasa bersalah.
Kenapa?
Karena menurut bapak Ahmad Gozali dari Safir Senduk bahwa uang diciptakan untuk dipakai, bukan untuk disisakan!
Jadi, anda jangan merasa bersedih jika uang anda langsung habis tidak bersisa. Karena tujuan diciptakannya uang adalah untuk dihabiskan (dipakai).
Eit tapi tunggu dulu,
Cara pemakaian atau cara penggunaan atau cara menghabiskan uang lah yang menjadi concern. Anda boleh merasa tidak bersalah jika anda mengeluarkan atau memakai atau menghabiskan uang anda dengan cara yang baik. Oleh karena itu, marilah kita cari cara yang baik untuk mengeluarkan atau memakai atau menghabiskan uang anda tersebut.
Setiap anda gajian, buatlah perencanaan pengeluaran keuangan dengan urutan sebagai berikut :
1) Kewajiban agama/sosial (Zakat, infak, sedekah, dll). Besarannya nominalnya minimal 2,5% dari besarnya gaji kotor kita atau tergantung anda mengikuti pendapat ulama yang mana.
2) Cicilan hutang. Besarnya hutang adalah maks. 30% dari besarnya pemasukan kita. Biasanya untuk membayar hutang sangat berat. Padahal dalam Islam ada 3 hal yang harus disegerakan yaitu : membayar hutang, menyegerakan untuk memakamkan mayat dan menyegerakan untuk menikahkan anak.
3) Menabung atau rencana masa depan.
4) Biaya hidup. Jadi biaya hidup ini hanya sisa dari ke-tiga poin di atas. Kita baru bisa Shopping setelah kita Saving dulu.
Kecenderungan kita selama ini adalah membalikkan urutan-urutan tersebut di atas. Selama ini kita lebih cenderung mengeluarkan uang dengan urutan :
1) Biaya hidup
2) Cicilan hutang
3) Menabung atau rencana masa depan
4) Kewajiban agama/social
Jika biaya hidup kita nomorsatukan, poin 2,3 dan 4 cenderung ter-abaikan atau bahkan tidak sampai bisa terlaksana karena uang kita sudah habis terlebih dahulu untuk biaya hidup. Padahal biaya hidup itu, cenderung tidak akan pernah cukup berapapun besarnya pemasukan kita. Kita tidak begitu paham mana yang menjadi kebutuhan atau keinginan kita? Alias kita terlalu mementingkan hawa nafsu kita.
Beberapa poin terkait rencana masa depan adalah :
1) Rumah & kendaraan. Untuk rumah, rasanya sulit jika kita tidak menyicilnya karena harga rumah mahal sedangkan tabungan atau gaji kita tidak cukup untuk membayar tunai.
2) Pendidikan anak (2-4-6-8). Artinya biaya untuk sekolah anak kita kelak adalah 2 Kali lipat biaya SD sekarang. 4 Kali lipat dari biaya SMP sekarang. 6 kali lipat dari biaya SMU sekarang. 8 Kali lipat dari biaya kuliah sekarang. Perhitungan ini didasarkan pada besarnya nilai inflasi atau kenaikan inflasi yang besarnya 12%-13% per tahun. Nah loh? Semakin hari semakin mahal saja biaya untuk sekolah. Dan tentu saja, biaya sekolah anak-anak kita ini sudah pasti akan ada oleh karena itu harus dipersiapkan sejak awal sehingga ketika tahun ajaran baru kita tidak perlu berbondong-bondong mendatangi pegadaian.
3) Haji. Sebagai muslim kita tentu ingin sekali untuk menggenapkan rukun islam kita yang ke-lima yaitu naik haji. Oleh karena itu, dengan gaji 1 juta kita pun bisa menunaikan haji ini. Cara nya? Ikuti urutan cara yang baik menghabiskan uang kita di atas. Behubung biaya naik haji dalam bentuk dollar ada baiknya jika kita menabung haji dengan menggunakan emas. Jika menggunakan emas, kecenderungan biaya haji setiap tahunnya mengalami penurunan.
4) Pensiun
5) Miliki sebanyak mungkin harta produktif (produk keuangan, asset yang disewakan, bisnis dan barang ciptaan). Definisi harta produktif adalah yang bernilai.
6) ........ dll
Nah begitulah kira-kira isi dari kajian "Menuju Indonesia Sakinah" yang disampaikan oleh Bapak Ahmad Gozali di akhir bulan lalu di mesjid Babussalam Rawamangun.
Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H