hidup, lalu melihatnya, pastilah ia keras menegur. Akibat takut kualat, sebaliknya beberapa kali menegur saya, saat tahu saya memakai "sepatu memprihatinkan" dari - "cakar" - impor bekas.
Soal urusan sepatu, pun sontak saya teringat cerita seorang kolega. Unik, ia memiliki 12 pasang sepatu "Nike", semua ukurannya sama. Konon, masa SMP, sepanjang hari ia menangis, lantaran juga ingin memakai sepatu "Nike" seperti temannya, tetapi orangtuanya tak cukup uang.Â
Giliran saat berada di Italy, ke-12 pasang sepatu itu diborongnya. Menebus dendam terpendam sekian puluh tahun. "Sepatu ini pemantik spirit saya menapaki hidup", jelas Dirut salah satu BUMN itu.
Makassar, 21 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H