Mohon tunggu...
Armin Mustamin Toputiri
Armin Mustamin Toputiri Mohon Tunggu... Politisi - pekerja politik

Menuliskan gagasan karena ada rekaman realitas yang menggayut di benak.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

H o n d a

11 Juni 2019   03:25 Diperbarui: 11 Juni 2019   03:39 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang Dunia II telah usai, industri dirintisnya pun usai. Syukurlah, ia masih menyimpan dua modal lagi. Satunya, uang sisa lego pabrik. Kedua, itu tadi, ia tak bakal kehilangan akal sehat. Tapi keduanya hancur. Banyak usaha coba dirintis tapi Jepang dilanda krisis moneter. 1947, saat kondisi krisis, otaknya berkelindang. Ia memasang motor pada sebuah sepeda. Sepeda dan motor bersatu raga. Satu demi satu, terjual. Laris manis. Hasil jualan sepeda dan motor, menjadi modal berdirinya pabrik sepeda motor. Mereknya Honda, diambil akhir namanya.

Walau sejarah mencatat banyak nama penemu sepeda motor, diantaranya; Ernest Michaux (Perancis), Edward Butler (Inggris), dan Gottlieb Daimler (Jerman), tapi Gottlieb Daimler dan mitranya, Wilhelm Maybach, berhasil menjadi perakit motor pertama kalinya yang diakui di dunia. Namun tak banyak orang mengenal mereka. Lebih dikenalnya hanya Honda, Soichiro Honda. Bahkan sepeda motor bermerek Yamaha, Zuzuki, Kawasaki atau lainnya, apapun jua pokoknya sepeda motor tetap dinamainya Honda. Meski tak tahu, itu juga nama seseorang.

***

Watashi no shippai o mite kudasai. Tada seikō o minaide kudasai. Hitobito wa watashi no 1-pāsento no seikō shika miteinai ga watashi no shippai wa 99-pāsento to wa omowanai'

"Lihatlah kegagalan saya, janganlah melihat keberhasilan saja. Orang hanya melihat kesuksesan saya yang 1 % tetapi tidak melihat kegagalan saya yang 99 %."

Makassar, 10 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun