Kelebihannya karena strategi model ini, tidak menampilkan performa dimana bola bundar berada di situ pula para pemain bergerombol, sebagaimana performa "paggolo lemo" di kampung. Semuanya hanya berniat dapat terekam oleh kamera televisi, serta semuanya berminat mencetak gol, karena memang "kerjanya hanya melapor", sama sekali bukan "melaporkan hasil kerjanya", padahal semua penonton di pinggir lapangan menjadi saksi, bahwa sampai pluit panjang ditiupkan, tak satu gol sekalipun mampu dihasilkannya. Maka tidaklah pula keliru apabila budayawan tersohor Perancis, Albert Camus mengatakan, "Apa pun yang saya ketahui soal moralitas, saya berutang pada sepak bola".
Sumber: Harian Fajar, Makassar, 10 Juli 2007
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H