Dan sungguh, Rizal Ramli bukan hanya bagian yang memenuhi kandungan hikmah Idul Adha, tetapi juga sangat identik dengan sosok Bima Mahabrata yang setia pada satu sikap, yaitu tidak suka berbasa-basi, tak pernah bersikap mendua (bermuka dua), serta tidak pernah menjilat ludahnya sendiri, apalagi hanya untuk mengkhianati rakyat kecil.
Dan dari gerakan, keteguhan hati serta seluruh sikap Rizal Ramli yang dapat diketahui dari rekam jejaknya sejak dulu, yang sangat nampak lebih berpihak kepada rakyat kecil, maka tentu sangat pantas ia dinamai dengan sebutan “Panglima” Rakyat Tertindas (miskin). Sehingganya, sangat tidak keliru jika hari ini sebagian besar rakyat (terutama warga DKI Jakarta) dari berbagai lapisan dan penjuru menyatakan bulat mendukung Rizal Ramli untuk maju sebagai Cagub DKI Jakarta.
Dan bagi parpol-parpol yang hingga detik ini masih pikir-pikir untuk ingin mengusung Rizal Ramli karena mungkin terhambat dengan “mahar”, cost-politic atau apapun namanya, sebaiknya tak perlu terlalu dipikirkan apalagi dipusingkan.
Sebab, jika melihat situasi rakyat saat ini yang sangat mengharapkan Rizal Ramli maju sebagai Cagub, maka tidak menutup kemungkinan rakyat sendirilah yang akan bergerak mengumpulkan koin (bergotong-royong) untuk “membeli” pemimpin idaman yang diyakini akan mengasyikkan rakyat karena dipenuhi dengan kasih sayang, layaknya seorang bapak terhadap anak-anaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H