Dan di sisi lain, sepertinya kehadiran Archandra sebagai menteri ESDM sengaja diposisikan sebagai “alat” untuk memudahkan kelompok bandit ini dalam menyedot keuntungan di lahan bisnis Migas.
Hanya saja “orang” yang membawa Archandra masuk ke dalam kabinet ini nampaknya terlalu bernafsu, di otaknya cuma hitung-hitungan bisnis, dan terlalu “pede” (percaya diri) merasa mampu dapat dengan mudah “membodoh-bodohi” (menyakinkan) presiden. Namun ia lupa, bahwa rakyat Indonesia tidak semuanya bisa ditipu dengan penampakan atau penampilan dari wajah seseorang.
Bukan hanya wajah Archandra, tetapi juga wajah Jokowi dan Jusuf Kalla yang hingga kini meski masih selalu kelihatan lugu, namun di baliknya terlihat banyak misteri. Dan seiring dengan waktu, misteri itu tentu akan terbongkar satu persatu, hingga pada akhirnya akan terlihat dengan jelas siapa pembela rakyat dan siapa bandit yang sesungguhnya.
Sementara itu pengamat hukum tata negara, Margarito Kamis mengatakan, pencopotan Archandra dari jabatannya oleh Presiden Jokowi adalah menjadi bukti, bahwa memang sudah terjadi pelanggaran undang-undang (UU).
“Sempurna sudah presiden melanggar sumpah jabatannya karena telah terbukti melanggar UU dengan cara mengangkat orang asing menjadi menteri, dan 20 hari sesudah dilantik (Archandra) jadi Menteri ESDM dicopotnya lagi,” ujar Margarito, Senin (15/8).
Karena presiden sudah melanggar UU dengan alat bukti dicopotnya kembali Archandra dari jabatan Menteri ESDM, menurut Margarito , DPR sebetulnya layak dan sudah boleh memulai proses pemakzulan.
Kalaupun pemakzulan tak bisa dilaksanakan karena pemerintahan saat ini sudah hampir menguasai seluruh fraksi di DPR, maka Margarito mengimbau agar pemerintahan ini segera bertobat.
“Bertobatlah agar mengurus negara ini tidak salah lagi. Dan sekarang pula saatnya bagi pemerintah untuk mengukur diri, apa masih sanggup mengurus negara. Kalau tidak sanggup, serahkan jabatan,” tegas Margarito menyarankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H