1. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah (dari luar), perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
---
Dan pesan ini sudah sangat terlihat di depan mata kita saat ini. Dan Rizal Ramli bersama para aktivis pergerakan kerakyatan lainnya sudah sejak dulu dan hingga kini melakukan perlawanan terhadap penjajahan dari dalam negeri kita sendiri itu.
2. “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno)
---
Dan pesan ini sangat jelas-jelas disadari dan dihayati serta diamalkan oleh Rizal, yakni misalnya, ketika sebagai Menko Kemaritiman dengan sengitnya ia “melawan keserakahan” PT. Freeport, juga memperjuangkan hak-hak ekonomi rakyat Maluku yang menghendaki lokasi pembangunan Kilang Gas Blok Masela secara onshore, juga perjuangan penolakan Rizal Ramli soal reklamasi Pantai Utara, dan masih banyak lagi.
3. “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa."
---
Dan pesan ini menjadi kekuatan tersendiri bagi Rizal Ramli untuk lebih memilih “tunduk” dan berpihak kepada kepentingan rakyat dengan cara tetap menyuarakan dan meneriakkan kebenaran meski berada di dalam pemerintahan, sekali pun jabatan harus menjadi taruhannya.
4. “Aku Lebih suka lukisan SAMODRA yang BERGELOMBANGNYA MEMUKUL, MENGGEBU-GEBU, daripada lukisan sawah yang ADEM AYEM TENTREM, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase (seperti tersiram air yang sudah (di)diam(kan) selama sewindu” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno)