Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Untunglah Ada Rizal Ramli, Jika Tidak Mafia dan Asing Pasti Sudah Kuasai Blok Masela

4 Maret 2016   10:50 Diperbarui: 4 Maret 2016   15:22 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Alangkah sembrononya Sudirman Said dijadikan Menteri ESDM, memperburuk wajah Pemerintahan Jokowi,” lontar Hendrajit.

Hendrajit pun menceritakan, Sudirman Said muncul di politik publik awal 2003, ketika “menjual” nama Nurcholis Madjid (Cak Nur) untuk maju Capres. Belakangan, Sudirman malah “mengkhianati” Cak Nur dan bergabung dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“SBY dan Paramadina hanya dijadikan tumpangan politik. Sudirman di kalangan bisnis migas  dikenal sebagai “mafia minyak” dengan strateginya seolah memotong impor minyak, tapi malah menerapkan skema Pola Integrated Suply Chain (ISC). Seolah-olah importir langsung tapi menjadi broker minyak. Sewaktu Sudirman menjabat corporate  secretary Pertamina era Ari Soemarno, di Pertamina Sudirman mendapat sokongan kuat Arifin Panigoro,” ungkap Hendrajit.

Parah, menurut Hendrajit, Sudirman juga direkomendasikan oleh Ari Soemarno, kakak Kandung Rini Soemarno. Hal itu tentu membuat terlihat betapa kuatnya intervensi keluarga Soemarno hingga seolah-olah bisa mengalahkan suara Megawati Soekarnoputri.

“Sudah pas, Rini Soemarno Menteri BUMN di Hilir Migas, Ari Soemarno kandidat Kuat Komisaris Utama Pertamina dan penjaga kebijakan dipegang Sudirman Said, kaki tangan Ari Soemarno memegang hulu Migas di ESDM dan mengamankan bisnis migas Medco-nya Arifin Panigoro, lengkap sudah network Soemarno dan Arifin Panigoro menguasai Jokowi, mengambil alih dari Megawati-PDIP. Selamat datang mafia migas baru, era Kabinet Trisakti,” tandas Hendrajit.

Meneropong jejak rekam Sudirman Said yang nampak banyak mengindikasikannya sebagai sosok mafia, membuat banyak kalangan pun dengan tegas menuntut Presiden Jokowi agar segera memecat Sudirman Said. Salah satunya adalah Direktur Eksekutif Energi and Mineral Transformation Institute, Muhammad Ikhsan Hattu.

“Saya kira (Sudirman Said) sudah sangat layak diberhentikan, dengan beberapa alasan Menteri ESDM Sudirman Said telah banyak melangar undang-undang, UUD 45 dan juga berbagai kebijakan Presiden sehingga membuat kegaduhan politik terkait dengan Migas dan Minerba. Ini adalah sebuah kejahatan negara yang terstruktur yang dibuat oleh Sudirman Said dengan melangar berbagai konstitusi,” ungkap Ikhsan.

Selain masalah Freeport, Ikhsan juga menyebutkan kebijakan Sudirman Said sebagai Menteri ESDM yang pernah melakukan pungutan dana untuk ketahanan energi pada penurunan harga BBM adalah bukti upaya membebani hidup rakyat, dan bahkan dinilai melangar UU karena tak punya payung hukum.

Berikutnya, menurut Ikhsan, kebijakan Sudirman Said terkait seleksi komite BPH Migas adalah dinilai tak sesuai UU. Pasalnya, proses seleksi Komite BPH Migas yang dilakukan oleh Panitia Seleksi Kementerian ESDM nampak sekali melenceng dan menyalahi prosedur yang berlaku. Di mana diketahui terdapat dua orang yang tidak mengikuti seleksi (Joko Siswanto dan Yus Yunus) tetapi diluluskan. Dan patut diduga kuat, bahwa dua peserta “gelap” tersebut sengaja disusupkan untuk mengamankan kepentingan Sudirman Said agar tetap menjadi mafia migas dengan mengatasnamakan UU dan Presiden.

Olehnya itu Ikhsan yang juga berasal dari Maluku ini mengimbau kiranya Presiden Jokowi dapat segera mencopot Sudirman Said dari jabatannya saat ini. “Kalau Presiden tidak memberhentikan segera Sudirman Said, maka saya kira presiden juga bagian dari konspirasi mafia migas bersama Sudirman Said,” tutur Ikhsan yang saat ini juga sebagai Ketua Umum Forum Pemuda Kawasan Timur Indonesia (FPKTI).

Tak hanya Ikhsan dan lainnya yang memandang Sudirman Said banyak melakukan pelanggaran, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD juga pernah menyebut Sudirman Said sebagai menteri ESDM telah melakukan pelanggaran terkait masalah Freeport.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun