Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia Rontok Jika “Bom” Ini Meledak, Presiden Jokowi Sebaiknya Segera Tunjuk Rizal Ramli Sebagai “Penjinaknya”

20 Januari 2016   12:00 Diperbarui: 20 Januari 2016   12:14 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


(Ilustrasi/Abdul Muis Syam)

MASYARAKAT Indonesia baru saja digemparkan dengan aksi teror bom di Jalan Thamrin- Jakarta yang dilakukan oleh kelompok teroris yang diduga berafiliasi dengan ISIS. Sesaat kemudian, Presiden Jokowi pun langsung mengajak kepada rakyat Indonesia agar tidak takut dan kalah oleh aksi teror seperti itu.

Sayangnya, ajakan Presiden Jokowi tersebut nampaknya tidak akan berlaku pada kemunculan “bom” yang satu ini. Sebab, bom ini justru langsung “dirakit” oleh pemerintah sendiri. Yakni, sebuah “bom waktu” yang telah siap “meledak”, yaitu Utang Luar Negeri (ULN) yang terus menggunung.

Dan pada situasi seperti ini, musisi Ahmad Dhani turut berkicau dalam akun twitter-nya @AHMADDHANIPRAST : “Kita memang tdk perlu takut Teroris...yg kita perlu takutkan adalah Nasib Bangsa ini....”

Kicauan pemilik “Republik Cinta” ini setidaknya menjurus tentang Utang Luar Negeri jika sudah sangat banyak, tentulah akan membuat nasib bangsa ini semakin terpuruk, saat ini dan juga untuk di masa mendatang.

Ya, kondisi Utang Luar Negeri saat ini sungguh sudah sangat akut serta amat memprihatinkan. Dan tentu saja, jujur, rakyat Indonesia secara psikologis (dari hati yang paling dalam) merasa sangat cemas dan lebih takut jika “bom waktu” ini “meledak”, alias tak mampu lagi dibayar. Sebab, jika “bom waktu” ini meledak, maka Indonesia dipastikan langsung rontok, alias bangkrut.

Meneropong potensi “meledaknya bom waktu” tersebut, Bank Indonesia (BI) nampaknya juga sudah memberi sinyalemen. Yakni, BI mengumumkan (mencatat), kenaikan Utang Luar Negeri Indonesia sebesar USD304,6 Miliar atau mencapai Rp4.241 Triliun (kurs Rp13.925 per USD).

Artinya, kondisi Utang Luar Negeri sekarang ini telah tumbuh sebesar 3,2 persen year on year (YoY), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Oktober 2015 yang hanya mencapai 2,5 persen (YoY).

“Dengan pertumbuhan tersebut, posisi ULN Indonesia pada akhir November 2015 tercatat sebesar USD304,6 Miliar (Rp4.241 Triliun).” Demikian dilansir dari keterangan tertulis BI, Kamis (18/1/2016).

Mengetahui hal tersebut, rakyat Indonesia wajar sangat cemas dan amat kuatir apabila dalam waktu yang tak disangka-sangka pemerintah sangat memungkinkan tak mampu lagi membayar Utang Luar Negeri, sebab kondisi pertumbuhan Utang Luar Negeri sangat tidak seimbang dengan laju pertumbuhan ekonomi yang sangat lambat, ditambah lagi dengan kondisi politik yang makin parah dan bobrok. Lalu sebetulnya, ada apa dan mau apa negeri ini.... ??????????

Ada “Bom waktu” (ULN) sudah semakin kencang berdetak, tanda akan semakin cepat pula waktunya meledak, tetapi langkah penanganan pembenahan pemerintah masih saja selalu meleset dan error. Seperti melesetnya waktu yang pernah dijanjikan, bahwa: “mulai September (2016) pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meroket”. Tetapi pada kenyataan sekarang justru Utang Luar Negeri yang semakin meroket, dan sebentar lagi akan meledak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun