Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sang Rajawali Bertarung Demi Cenderawasih dan Indonesia Hebat

27 November 2015   18:25 Diperbarui: 27 November 2015   21:23 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


(Ilustrasi: Abdul Muis Syam)

SEBAGAI tokoh pergerakan perubahan yang sejak dulu telah banyak tampil tak gentar membela kepentingan rakyat, Rizal Ramli tentu sudah sangat mengetahui kondisi hitam-putih di dalam pemerintahan di negeri ini.

Salah satunya, Rizal Ramli sangat mengetahui, bahwa pemerintahan saat ini masih nampak dipenuhi “tikus-tikus” berjubah pejabat yang senantiasa memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Sehingga seorang presiden tentu tidak akan bisa mempersembahkan yang terbaik kepada rakyatnya apabila di dalam pemerintahannya masih bercokol “tikus-tikus” kotor berjubah pejabat tersebut.

Artinya, bagaimana mungkin petani sawah dapat memanen padi dengan hasil melimpah jika banyak tikus yang menggerogoti padi di sawah tersebut?

Tentulah, sebelum petani bekerja menanam padi, atau jika petani ingin menghasilkan padi yang melimpah buat banyak orang, maka salah satunya adalah sawah itu harus dibikin “gaduh” terlebih dahulu agar tikus-tikus tersebut segera lari terbirit-birit.

Analogi inilah yang sedang dijalankan oleh Rizal Ramli, yakni membuat “gaduh” agar ulah “tikus-tikus” di dalam pemerintahan yang doyan menggerogoti duit negara segera terbongkar (diketahui) ke publik. Sebab selama ini, publik hanya bisa menebak-nebak modus-operandi atau cara-cara licik dari tikus-tikus yang ada di dalam pemerintahan.

Dan sejauh ini rakyat sangat paham, bahwa kegaduhan yang dilakukan Rizal Ramli adalah kegaduhan positif (putih) karena murni untuk kepentingan bangsa serta negara. Dan coba tengok apa saja yang telah dikepret oleh Rizal Ramli.

Sedangkan kegaduhan negatif (hitam) adalah kegaduhan yang berorientasi pada perebutan kekuasaan, proyek-proyek, konsesi-konsesi dan lain sebagainya, yang kesemuanya adalah untuk kepentingan dan kepuasan pribadi atau kelompok tertentu saja.

Kegaduhan positif yang dilakukan Rizal Ramli itupun kemudian kini dikenal dengan sebutan jurus Rajawali Ngepret.

Salah satu hal yang telah dikepret oleh Sang Rajawali ini adalah mengenai perpanjangan Kontrak Karya PT. Freeport yang meski belum waktunya namun sudah digodok secara ambisius oleh Sudirman Said selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tanpa melakukan koordinasi kepada Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman dan Sumberdaya.

Karena tidak melakukan koordinasi secara matang kepada Rizal Ramli itulah, Sudirman Said pun diduga kuat sedang melakukan operasi senyap untuk mengamankan kepentingan Freeport. Operasi senyap ini biasanya disebut dengan istilah: “diam-diam makan di dapur”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun