Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Pemuda Lumpuh dan Jurus Rajawali Rizal Ramli Ngepret

10 November 2015   17:51 Diperbarui: 10 November 2015   18:21 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal lain yang membuat Nurden sedih adalah di saat kedua orangtuanya dililit kesusahan ekonomi dan miskin seperti itu, harga-harga kebutuhan hidup malah semakin tinggi. Sehingga itu Nurden mengaku sangat membenci dan mengutuk pejabat-pejabat yang hanya pandai menghambur-hamburkan uang negara dan merampok hak rakyat di saat rakyatnya masih banyak yang miskin dan menderita sakit seperti dirinya.

Namun ada hal ajaib yang dialami Nurden. Yakni, sekitar dua bulan lalu, tangannya benar-benar bisa kembali digerakkannya dengan sempurna. Kala itu, ia sedang menonton berita di televisi usang yang sengaja diletakkan di dalam kamarnya.

Memang, tangan Nurden 3 tahun lalu sudah bisa digerakkan sedikit-sedikit. Namun pada dua bulan lalu itu, tiba-tiba dengan spontan langsung terkepal, dan secara refleks terangkat mengikuti semangatnya hingga benar-benar bisa bergerak dengan sempurna. Yakni ketika menyaksikan dan mendengar berita tentang sosok Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman yang dengan beraninya menolak rencana sejumlah pejabat negara yang dinilai tidak pro rakyat.

Nurden mengaku bahwa hatinya sangat senang mendengar ada pejabat seperti Rizal Ramli. Saking senangnya, seketika itu juga semangat Nurden meluap, sampai-sampai tak disadarinya tangannya langsung mengepal dan bergerak bagai menyaksikan pertandingan sepak bola.

Betapa tidak, selama 14 tahun dalam kelumpuhannya, Nurden sebagai rakyat merasa hidup dalam negara yang tak punya pemimpin serta tak punya pejabat negara yang berpihak kepada rakyat kecil seperti dirinya.

Olehnya itu, selama 14 tahun pula Nurden tak lagi berharap kepada pejabat-pejabat negara yang hanya lebih banyak sibuk memburu kepentingan sendiri-sendiri, menyusahkan rakyat dengan menaikkan harga BBM, sembako, membeli pesawat, berutang dari luar negeri, memperpanjang kontrak Freeport, serta lain sebagainya. Dan hal-hal inilah di antaranya yang membuat hati Nurden bertambah sakit dan sedih.

Namun Nurden mengaku sangat senang, semangat hidupnya tiba-tiba bangkit ketika menyaksikan secara langsung di televisi adanya pejabat bernama Rizal Ramli yang baru dilantik sebagai Menko, namun sudah langsung tampil bagai Rajawali yang berani mengepret rencana pembelian pesawat dengan alasan masih banyak rakyat yang susah; mengepret rencana pembangunan listrik 35 ribu Megawatt dengan alasan berlebih-lebihan dan mubazir; menolak perpanjangan kontrak Freeport dengan alasan hanya lebih banyak menguntungkan asing.

Selain bersyukur, Nurden juga merasa berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah mengangkat sosok seperti Rizal Ramli sebagai salah satu Menko. Sebab Nurden selama ini mengira bahwa negara ini tak lagi punya pemimpin dan pejabat negara yang betul-betul berani tampil berjuang untuk kepentingan rakyat. Namun ternyata pandanganya tersebut salah setelah Rizal Ramli diangkat sebagai Menko.

Jika semua menteri dan pejabat negara bisa seperti Rizal Ramli, maka Nurden yakin mimpi-mimpi indah rakyat miskin dan yang menderita seperti dirinya akan segera terwujud. Olehnya itu, Nurden sangat berharap kelak selanjutnya orang seperti Rizal Ramli lah yang sangat patut untuk didukung dan dipilih sebagai pemimpin di negeri ini. Dan kesempatan tampilnya pejabat seperti Rizal Ramli pada saat ini, menurut Nurden, hendaknya tidak disia-siakan oleh Presiden Jokowi dan juga seluruh rakyat Indonesia.

Saat ini, meski setengah badan Nurden masih lumpuh, namun kini Nurden bersyuklur sudah bisa menggerakkan jari-jarinya menyentuh dan memainkan Hand-phone android bekas sebagai hadiah dari orangtuanya. Ia sudah bisa menjelajah di dunia maya mencari teman dan berbagi rasa di media sosial, seperti di Facebook, Black-Berry Messenger, dll.

Meski begitu, Nurden tetap berharap ekonomi Indonesia bisa segera membaik agar kehidupan rakyat kecil juga bisa ikut membaik. Begitu pun dengan kelumpuhannya, Nurden sangat berharap ada pihak-pihak yang ikhlas mengulurkan bantuan untuk kesembuhannya seperti sediakala, seberapa pun itu ia ingin kumpulkan untuk biaya pengobatan sekaligus mengurangi beban kedua orangtuanya. Semoga!

---(Kisah ini langsung dicurahkan oleh Nurden kepada penulis, Abdul Muis Syam, via BBM)---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun