Ada juga sejumlah tokoh-tokoh nasional pemberani yang turut giat mengumandangkan dan menyerukan agar KPK segera menuntaskan dugaan kasus korupsi yang melibatkan banyak elit dan pejabat di negeri ini. Tokoh-tokoh itu di antaranya adalah Rizal Ramli (Ketua Aliansi Rakyat untuk Perubahan-ARuP), Fadjroel Rahman (Koordinator Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi-Kompak), KH. Hasyim Muzadi (Tokoh lintas agama Asia), Ratna Sarumpaet (Ketua Presidium Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia-MKRI), dan lain-lainnya.
Rizal Ramli bahkan mendesak KPK agar tidak segan-segan “mengamputasi kepala ikan busuk”. Sebab, menurutnya, ikan busuk itu dimulai dari kepala, bukan dari ekornya. Bukan cuma itu, aktivis 77/78 ini juga meminta KPK agar tidak mengulur-ulur kasus Century, IT KPU, Hambalang, dan lain sebagainya.
Fadjroel Rahman pada 2011 juga sempat mencukur rambutnya hingga berkepala gundul di halaman depan gedung KPK. Selain untuk memenuhi nazarnya karena Nazaruddin telah tertangkap dari pelariannya kala itu, Fadjroel juga mengaku sengaja berkepala gundul sebagai kado ulang-tahun SBY pada September 2011 yang lalu. Kembali mengenai Presiden SBY “Banci” dan DPR-MPR “Bencong”.
Pada tahun lalu, seperti dilansir Republika, di Bandung ternyata ada waria, Anggie yang telah menyebut Presiden SBY dan DPR-MPR lebih banci. Saat itu, ia turut bergabung dalam aksi unjuk-rasa menolak kenaikan BBM dan mengecam kebijakan Pemerintah SBY. Ia menilai SBY seperti banci. Bukan hanya SBY yang disentil dalam orasinya, tetapi juga DPR dan MPR. Benarkah SBY “banci”..???
“Kalau SBY banci, dandan dong seperti saya,” teriak Anggie melalui corong orasi yang diikuti ledakan tawa dari para pendemo, seperti dikutip oleh suarapembaruan. Nampaknya memang, banci yang mencari nafkah secara halal (misalnya bekerja di salon kecantikan) atau bahkan sebagai pengamen jalanan guna mempertahankan hidupnya itu lebih patut kita hargai, daripada presiden atau pejabat negara yang hidup kaya dan serba berkelebihan tetapi hanya berasal dari hasil korupsi..?!! --------------------- Salam PERUBAHAN...!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H