Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilpres Kali ini Ibarat Momen Jelang “Kiamat”

3 Juli 2014   12:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:42 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan salah satu capres jauh-jauh hari sudah mematok “Revolusi Mental” sebagai hal yang akan dilaksanakan jika terpilih nanti. Namun sayangnya, capres yang bersangkutan dan para pendukungnya sejauh ini belum juga mampu memperlihatkan cara-cara tepat dalam melakukan revolusi mental yang dimaksud tersebut.

Yang ada malah “sang pemilik” (timses dan pendukung) revolusi mental dengan mudahnya terlibat secara sengit dalam lempar-melempar hujatan dan caci-maki kepada pendukung capres lainnya.

Begitu pun dengan tagline “Indonesia Bangkit” yang menjadi jargon salah satu capres, pun sejauh ini para timses dan pendukungnya malah lebih banyak sibuk mencari-cari kelemahan dalam menjatuhkan lawannya.

Jika kubu capres pemilik jargon “Indonesia Hebat” yang dikemas dengan keinginan melaksanakan revolusi mental, dan juga kubu capres pemilik jargon “Indonesia Bangkit”, ternyata hanya bisa saling hujat, caci-maki disertai tautan gambar yang tak seronok, maka kemungkinan memang Indonesia saat ini sedang di ambang hari “kiamat”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun