Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Rizal Ramli: Saya Beruntung Presiden Gus Dur dan Wapres Megawati Beri Kewenangan Kepada Menko

8 Agustus 2014   04:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:06 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1407422367664320109

Di sisi lain, Rizal Ramli sendiri juga secara langsung meneruskan keputusan rapat dan jadual deadline-nya itu kepada para asisten dan staf ahlinya. Tujuannya tidak lain adalah agar staf Menko itu menindaklanjutinya dengan “menagih” kepada masing-masing menteri atau dirjen. Dengan begitu, mereka (para menteri dan dirjen tersebut) merasa senantiasa terdorong untuk melakukan program aksi sesuai dengan keputusan rapat koordinasi.

Bukan cuma itu, Rizal Ramli sebagai Menko Perekonomian juga setiap saat menekankan pentingnya kerjasama tim yang solid antar-menteri ekonomi. Tentu saja, soliditas yang dimaksud bukanlah untuk membunuh iklim demokrasi.

Artinya, masing-masing menteri tetap memiliki kesempatan untuk berbeda pendapat dan berdialektika sesama mereka.

Hal itu dibuktikan dalam rapat-rapat koordinasi, yakni setiap peserta bebas melempar dan mengajukan pendapat, gagasan, ide, masukan, juga kritikan dan lain sebagainya. Bahkan mereka pun “dipersilakan menggebrak meja” dalam berdebat guna mempertahankan pendapat disertai argumentasi masing-masing.

“Namun semua silang pendapat tadi seketika pupus saat keputusan telah diambil. Di dalam, mereka boleh saja berbeda. Namun ketika ke luar, publik harus melihat tim ekonomi bersatu dan solid,” ujar Rizal Ramli dalam bukunya tersebut.

Untuk memastikan soliditas sesama anggota tim tetap terjalin kuat, Rizal Ramli pun membuat rule of the game, di antaranya:

1. Para menteri diharamkan saling serang di media massa. Semua persoalan dan perbedaan harus diselesaikan secara internal, dan jauh dari hiruk-pikuk pemberitaan.

2. Peringatan keras akan dilayangkan kepada menteri yang masih juga menyerang koleganyamelalui media massa. Untuk itu, staf Menko selalu menyediakan kliping dan monitoring media tentang bidang perekonomian yang menjadi tanggungjawabnya. Jika ditemukan ada pemberitaan yang saling serang antar-menteri, maka Menko tak segan-segan memberikan peringatan keras.

3. Setiap menteri wajib hadir dalam rapat-rapat koordinasi yang diselenggarakan Menko. Kehadiran mereka sangat diperlukan. Pasalnya, sering kali rapat diselenggarakan untuk mengambil keputusan. Jika ada menteri yang tidak hadir, dan hanya mengutus pejabat yang mewakili, maka ia tidak punya hak untuk menolak keputusan yang dihasilkan. Keputusan rapat tidak bisa direvisi. Menteri yang bersangkutan harus menerima dan melaksanakan hasil keputusan rapat.

Poin ketiga tersebut adalah menjadi “rahasia”, mengapa peserta pada setiap rapat yang dikoordinasikan Rizal Ramli selalu full team. Artinya, para menteri tidak ingin “ketinggalan kereta” karena ketidakhadirannya, khususnya jika materi yang dibahas memang menjadi bidang dan tanggungjawabnya.

“Kunci sukses sebagai Menko juga terletak pada sikap Presiden dan Wakil Presiden. Saya merasa beruntung karena Presiden Gus Dur dan Wapres Megawati memberi keleluasaan dan kewenangan kepada Menko untuk mengelola bidang tugasnya masing-masing,” tutu Rizal Ramli dalam bukunya tersebut yang sengaja ditulis untuk Indonesia yang lebih hebat dan baik, cetakan II (edisi revisi), 2009.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun