Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rakyat Dukung Pemerintah Baru Ambil Jalan Tengah Atasi Masalah BBM

2 September 2014   02:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:52 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umumnya, mereka berpandangan dan bertanya-tanya, jika presiden baru nantinya cuma bisanya juga menaikkan harga BBM tanpa ada terobosan baru yang signifikan sebagai solusi tepat yang tidak memberatkan rakyat, maka apa bedanya dengan pemerintah sebelumnya?

Dan apabila pertanyaan ini sudah muncul di benak rakyat, maka tentu rakyat kemudian dengan sendirinya akan dirundung berbagai kecemasan lalu pada akhirnya kembali pasrah menempuh hidup seperti semula, yakni tak ada perubahan selain tetap terbebani dengan kesulitan-kesulitan yang sulit ditangani oleh pemerintah, terutama kesulitan ekonomi yang hingga saat ini masih tetap menghimpit dari tahun ke tahun akibat pemerintah yang bisanya hanya hebat menaikkan harga BBM.

“Jika Indonesia benar-benar ingin hebat, maka jalan tengah yang ditawarkan Pak Rizal Ramli seputar pengelolaan migas (BBM) sudah sepatutnya dijadikan prioritas untuk dilakukan oleh Pemerintah baru,” ujar Anton yang juga selaku ketua di salah satu Kelompok Tani di Kecamatan Bongomeme-Kabupaten Gorontalo.

Seperti diketahui, Rizal Ramli selaku sosok profesional yang pernah menjabat sebagai Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan di era Presiden Gus Dur jauh-jauh hari sudah memunculkan gagasan dalam mengatasi masalah Migas (BBM) di negeri ini. Di antaranya adalah segeral memberantas mafia migas yang telah merugikan negara minimal 1 miliar dolar AS pertahun; segera membangun tiga kilang baru masing-masing berkapasitas 200.000 barel, sebab cara ini bisa menghemat biaya pengadaan BBM hingga 50 persen; dan lain sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun