Umumnya, mereka berpandangan dan bertanya-tanya, jika presiden baru nantinya cuma bisanya juga menaikkan harga BBM tanpa ada terobosan baru yang signifikan sebagai solusi tepat yang tidak memberatkan rakyat, maka apa bedanya dengan pemerintah sebelumnya?
Dan apabila pertanyaan ini sudah muncul di benak rakyat, maka tentu rakyat kemudian dengan sendirinya akan dirundung berbagai kecemasan lalu pada akhirnya kembali pasrah menempuh hidup seperti semula, yakni tak ada perubahan selain tetap terbebani dengan kesulitan-kesulitan yang sulit ditangani oleh pemerintah, terutama kesulitan ekonomi yang hingga saat ini masih tetap menghimpit dari tahun ke tahun akibat pemerintah yang bisanya hanya hebat menaikkan harga BBM.
“Jika Indonesia benar-benar ingin hebat, maka jalan tengah yang ditawarkan Pak Rizal Ramli seputar pengelolaan migas (BBM) sudah sepatutnya dijadikan prioritas untuk dilakukan oleh Pemerintah baru,” ujar Anton yang juga selaku ketua di salah satu Kelompok Tani di Kecamatan Bongomeme-Kabupaten Gorontalo.
Seperti diketahui, Rizal Ramli selaku sosok profesional yang pernah menjabat sebagai Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan di era Presiden Gus Dur jauh-jauh hari sudah memunculkan gagasan dalam mengatasi masalah Migas (BBM) di negeri ini. Di antaranya adalah segeral memberantas mafia migas yang telah merugikan negara minimal 1 miliar dolar AS pertahun; segera membangun tiga kilang baru masing-masing berkapasitas 200.000 barel, sebab cara ini bisa menghemat biaya pengadaan BBM hingga 50 persen; dan lain sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H