Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyedihkan, Faisal Basri Terkena “Wabah” Stockholm Syndrome?

24 Desember 2014   21:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:32 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1419694681337553555

Stockholhom Syndrome sebetulnya sudah lama mewabah dan lebih dahsyat dan sekaligus aneh sendiri dibanding kejadian mana pun, sebab melibatkan jutaan orang dan proses surrender-nya bersifat suka rela, tanpa ada tekanan psikologis yang ekstrim. Orang yang telah terkena wabah ini bisa dengan “sukarela” mengingkari segenap rasa sakit dan penderitaan mereka serta teman-teman seperjuangan, baik di masa lalu, masa kini, dan mungkin juga di masa yang akan datang.

Istilah Stockholhom Syndrome ini bisa menjadi tenar ke seluruh dunia adalah bermula dari peristiwa penculikan dan penyanderaan Patricia Campbell Hearst, cucu pemilik kerajaan media Williams Randolps Hearts di Amerika Serikat.  Di akhir peristiwa itu, Patricia malah mencintai penyanderanya yang terkenal kejam dan bengis itu.

Jadi sungguh sangat menyedihkan jika ada seseorang yang harus terkena wabah Stockholhom Syndrome. Atau... jangan-jangan Anda pun sudah ikut terkena....??!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun