Pendidikan merupakan salah satu pondasi dalam mempersiapkan generasi masa depan untuk menghadapi tantangan di era global yang terus berkembang. Di era sekarang, teknologi telah memasuki setiap aspek kehidupan, termasuk aspek dalam dunia pendidikan. Salah satu bidang yang telah mengalami revolusi luar biasa berkat integrasi teknologi adalah pembelajaran biologi.Â
Dalam beberapa tahun terakhir, pendekatan konvensional dalam pembelajaran biologi telah mengalami perubahan yang besar. Integrasi teknologi seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), simulasi komputer, dan banyak platform daring telah membawa pengalaman belajar yang menakjubkan bagi siswa.Â
Tidak lagi hanya sebatas membaca buku teks atau mengamati model-model ataupun media diam, melainkan siswa kini dapat mengeksplorasi sistem kehidupan secara interaktif, menyeluruh, dan menyenangkan.
Pendekatan inovatif dalam pembelajaran biologi melalui integrasi teknologi menawarkan kesempatan kepada pendidik untuk menjadi fasilitator keterlibatan aktif siswa dalam memahami prinsip-prinsip biologi.Â
Guru dapat menggunakan alat dan platform teknologi untuk memimpin eksperimen yang memicu rasa ingin tahu siswa, mendorong diskusi yang kaya, dan memungkinkan siswa mengeksplorasi konsep biologi secara langsung. Hal ini memberikan ruang bagi guru untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam merancang pengalaman pembelajaran yang menarik dan memotivasi siswa untuk mengembangkan minat berkelanjutan terhadap ilmu kehidupan.
Dari banyaknya platform daring yang kini tersedia bagi masyarakat, penggunaan teknologi berbasis aplikasi pada smartphone dan Augmented Reality dirasa cukup menarik jika digunakan dan diterapkan pada pembelajaran biologi, terutama di kelas X SMAN Ngoro Jombang.Â
Pemanfaatan aplikasi pada smartphone misalnya. Tidak dapat dipungkiri siswa zaman sekarang hampir keseluruhan menggunakan smartphone dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sehingga, pembelajaran dengan pendekatan smartphone cukup mampu menarik minat mereka dalam belajar.Â
Terlihat dari respon siswa ketika pembelajaran biologi berlangsung, yang mana mereka tampak sangat tertarik dan antusias selama pembelajaran berlangsung. Teknologi berbasis aplikasi pada smartphone ini menyajikan tampilan yang sangat menarik dan interaktif yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan dibahas, juga dilengkapi dengan berbagai fitur didalamnya, seperti penyajian materi dan latihan soal. Hal ini dirasa cukup membantu siswa karena mereka dapat mempelajari materi dimanapun dan kapanpun.
Selain adanya bantuan aplikasi pada smartphone, penerapan teknologi Augmented Reality untuk siswa di SMAN Ngoro Jombang pada pembelajaran biologi juga sangat menarik untuk dibahas lebih dalam. Seperti kita tahu bahwasanya pembelajaran biologi menyajikan mengenai kehidupan alam dengan kajian makhluk hidup terutama.Â
Banyak hal terkait biologi yang tidak bisa digambarkan secara nyata dalam visual, ini merupakan salah satu hal yang perlu ditingkatkan dalam memperbaiki pemahaman siswa terkait biologi.Â
Augmented Reality sendiri adalah teknologi yang memproyeksikan secara nyata suatu objek. Sehingga dalam pembelajaran biologi terutama pada materi yang cukup abstrak jika hanya dibayangkan, adanya teknologi Augmented Reality ini sangat membantu guru dan siswa dalam memahami materi.Â
Terlihat dari begitu antusiasnya para siswa belajar tentang teknologi baru bagi mereka, yang mana mereka dapat melihat dan menangkap objek biologi yang abstrak menjadi lebih real atau nyata, sehingga ini cukup dapat menjadi dorongan mereka dalam belajar biologi.
Media pembelajaran digital dan juga teknologi berperan penting dalam meningkatkan efektivitas, keterlibatan, serta fleksibilitas dalam proses pembelajaran. Dengan penggunaan berbagai format, seperti gambar, video, teks, animasi dan lainnya siswa menjadi lebih tertarik mengikuti proses pembelajaran. Bahkan, teknologi juga memungkinkan untuk akses sumber daya pendidikan global serta kolaborasi dengan individu di seluruh dunia.Â
Berdasarkan pembelajaran inovatif yang kami terapkan, kami melihat bahwa siswa menjadi lebih aktif karena mereka terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.Â
Selain itu, keterampilan berpikir kritis, komunikasi dan juga kolaborasi ikut meningkat dengan adanya penerapan pembelajaran yang berbasis teknologi. Sejatinya, belajar tidak harus melulu dengan duduk di kelas, membaca buku atau mendengarkan penjelasan dari guru. Proses pembelajaran dapat lebih diinovasikan menjadi pembelajaran yang tidak membosankan namun tetap bermakna, sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan maksimal.
Secara keseluruhan, dengan adanya penerapan pembelajaran berbasis teknologi sangat berdampak positif bagi pendidikan. Hal ini dapat dilihat bahwa teknologi berkaitan dengan proses peningkatan pembelajaran, memperkaya pengalaman siswa dan guru, serta membantu persiapan siswa untuk menghadapi dunia digitalisasi yang semakin berkembang pesat. Namun, perlu diingat bahwa penerapan pembelajaran berbasis teknologi juga perlu dikelola dengan bijak.Â
Dimana, guru harus memastikan bahwa penggunaan teknologi tidak menggantikan peran mereka sebagai fasilitator pembelajaran dan  tujuan pembelajaran tetap menjadi fokus utama dalam proses ketercapaian pembelajaran.Â
Selain itu, juga perlu ditekankan akan pentingnya literasi digital serta kesadaran akan etika dalam penggunaan teknologi. Kami berharap kedepannya akan banyak guru diluar sana yang menerapkan dan mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi menjadi lebih inovatif lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H