Mohon tunggu...
Amry Bagus
Amry Bagus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kalem

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan Multikultural dalam Banyaknya Keberagaman yang Ada di Indonesia

5 Desember 2023   22:03 Diperbarui: 5 Desember 2023   22:10 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa  dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Agar tercipta pendidikan yang menjaga inklusivitas terhadap banyaknya budaya, perlunya memiliki pendirian yang kokoh agar mereka bisa menjaga ketenangan dalam kehidupan  bersosial dan juga ketika berinteraksi dengan berbagai orang. Jika kita memperhatikan masyarakat kita, kita akan melihat bahwa kita adalah bangsa Pancasila yang memiliki beragam latar belakang sosial. Kecerdasan negara kita tercermin dalam konsep "Bhinneka Tunggal Ika", yang menjunjung satu kesatuan meskipun dalam keberagaman.

Dalam penerapannya, agar pendidikan multikultural ini terlaksana adalah dengan mengaitkan setiap pembelajaran akan banyaknya keberagaman dengan strategi yang bermacam-macam. Seperti yang dikemukakan oleh Ainul Yakin bahwasannya pendidikan multikultural adalah sebuah strategi dalam pendidikan yang diterapkan pada semua jenis pelajaran yang di dalamnya menggunakan beragamnya budaya yang ada di kelas tersebut maupun beragamnya budaya di bangsa ini, agar pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan lancar dan mudah. Dengan begitu peserta didik akan melegalkan adanya perbedaan atau mengakui ragam budaya yang ada.

Guru berperan sentral dalam menjawab multikultural di kelas. Di mana guru harus merespon dan juga menghormati adanya perbedaan multikultural di kelas. Dengan merespon dan menghargai adanya perbedaan di kelas, maka kelas tersebut akan lebih damai dan juga tentram dan hal tersebut salah cara agar peserta didik konsentrasi dan semnagat dalam belajarnya. Sebagai contoh, sebelum memulai pembelajaran pastilah ada do'a agar diberikan kelancaran dalam pembelajaran dengan kalimat yang harus mengucapkan "...berdo'a dengan agama dan keyakinan masing-masing..." itu adalah salah satu respon seorang guru dan menghargai adanya perbedaan agama di kelas tersebut.

Pendidikan multikultural ini wajib dilaksanakan oleh setiap Lembaga dikarenakan dampaknya yang sangat besar. Dimana dampaknya pada kondisi lingkungan adalah tidak ada bias rasisme itu sendiri. Di dalamnya akan tercipta lingkungan yang damai, tentra, dan tidak terjadi diskriminasi. Tidak hanya berdampak pada lingkungan, akan tetapi dalam pembelajaran akan tercipta kondisi kondusif, efektivitas pembelajaran yang tinggi dan nyaman saat pembelajaran tersebut berlangsung.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan yang menghargai adanya perbedaan atau multicultural pada setiap tingkatan pendidikan dapat tercipta dan mencapai sebuah hasil yang optimal apabila pelaksanaan dari lingkungan tersebut tercipta suatu kondisi yang aman, tentram, dan tidak ada diskriminasi. Untuk mencapai lingkungan yang kondusif tersebut haruslah dibina dan dibimbing oleh guru yang memumpuni atau professional dan juga konselor yang turut andil di dalamnya.

Dalam mingimplementasikan multikultural di Lembaga Pendidikan tidak mungkin dan tidak bisa dilaksanakan oleh guru saja, namun peran guru BK bahkan staff, karyawan dan bahkan peserta didik pun diperlukan di dalamnya, untuk mengimplementasikan kecintaan terhadap keberagaman budaya tersebut dengan membentuk team work demi kelangsungannya. Dengan team work yang memiliki kemistri dalam mewujudkan kondisi yang menerima multicultural akan sangat mudah mewujudkannya. Tidaklah bisa guru memantau sendiri kondisi siswa di luar pembelajarannya secara penuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun